BALI, REPORTASE-Bali tetap menjadi destinasi wisata yang menarik, tak kecuali bagi pecandu wisata selam. Di wilayah Pulau Nusa Penida, di sebelah timur Sanur, terdapat area penyelaman yang menantang. Bukan saja lautnya yang berombak, namun disalah satu sisinya mudah menjumpai ikan pari manta (Manta birostris).
Menurut Yance, salah satu guide master diving, yang mendampingi RN menyelam,  Nusa Penida itu seperti “ibukota†manta di Indonesia. Sebab, hampir disemua dive site sepanjang garis pantai barat merupakan habitat manta.
“Gak usah jauh-jauh ke Raja Ampat kalai mau ketemu manta, disini gampang sekali ketemu manta,†kata Yance kepada RN.
Manta dimasukkan ke dalam famili Myliobatidae yang terdiri dari 40 spesies pari berbeda. Famili dari ikan pari ini juga dikenal sebagai “pari elang” (eagle ray) karena mereka tidak hidup di dasar laut dan berenang bebas sehingga saat dilihat mereka sekilas seperti elang yang “terbang” di dalam laut.
Perjalanan dari Sanur ke lokasi Manta Point, ditempuh dalam waktu 30 menit. Adrenalin langsung naik, ketika boat membawa kami ke melintasi ombak-ombak setinggi 1 meter di selat dalam yang memisahkan Pulau Bali dan Pulau Nusa Penida.
Menurut Yance, selama bulan Juli-Oktober, terdapat arus up stream dingin dari Laut Hindia naik ke permukaan. Arus itu membawa nutrisi yang kaya dengan miliaran plankton dari dasar laut. Plankton ini adalah sumber makanan pari manta.
Tak lama kapal kami sudah sampai di samping tebing batu yang tinggi, yang dinamakan Manta Poin. Banyak kapal-kapal yang membawa penyelam. Saat ini adalah musim manta yang luar biasa.
Perlu kehati-hatian dari motoris untuk menurunkan diver, karena arus balik dari air yang menghantam dinding terjal sangat kuat. Kapal terombang-ambing, kami harus cepat-cepat langsung turun seperti batu ke dasar laut agar tidak terombang-ambing di permukaan air, yang bisa membuat mabok laut.
Hampir tak percaya, penyelaman ini tak terlalu dalam. Komputer selam hanya menunjukkan angka 9 meter saja, dengan arus yang kuat. Penyelam disarankan tidak melawan arus, biarkan mengikuti gerakan alam arus laut maju maju 5 meter kemudian ditarik lagi arus mundur 3 meter.
Dari birunya air laut, perlahan-lahan tampak bayangan kegelapan maju menghampiri. Itu pari manta sebesar meja makan yang bergerak anggun, perlahan membuka mulutnya lebar-lebar menghisap sup plankton yang tersebar.
Satu..dua..tiga….manta besar-besar, perkiraan saya ukuran manta ini jarak dari ujung sayap kanan ke sayap kirinya mencapai 3 meter. Mereka berkeliling dan kembali lagi ke kegelapan. Siang ini mungkin agak chaos, karena terdapat 20 penyelam lain yang berada berdampingan. Saya yakin gelembung-gelembung udara para penyelam itu  menakuti manta, dan membuat mereke kembali ke kedalaman samudera. (wukisari)