Pekalongan, Reportasenews.com -Â Tercatat di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, masih terdapat ribuan warga kota masih buta aksara atau tidak bisa membaca dan menulis.
Menurut Walikota Pekalongan, Alf Arslan Djunaid, pada pencanangan Gerakan Indonesia Membaca di Taman Baca Masyarakat (TBM) Dimurti, kelurahan Pring Rejo, Kota Pekalongan, Senin (5/12), di wilayahnya terdapat 3963 warganya belum mengenal aksara.
Menurut Pria yang biasa disapa Alex itu, Pemkot Pekalongan siap melakukan segala cara agar bisa mengentaskan buta aksara warganya. Bahkan, dirinya menargetkan di akhir tahun 2017, sudah tidak ada lagi warganya yang buta aksara.
“Kita semua akan kerja keras, untk menuntaskan buta aksara. Dengan adanya Taman-Taman Baca, kita akan tuntaskan buta aksara,†jelas Alex.
Hadir pada acara tersebut Direktur Pembinaan Keaksaraan dan Kesetaraan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Erman Syamsudin, Anggota Komisi XÂ DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Marlinda Irwanti dan sejumlah pejabat lainya.
Sementara itu Direktur Pembinaan Keaksaraan dan Kesetaraan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Erman Syamsudin menegaskan sampai akhir tahun 2016 ini angka buta aksara di Indonesia masih cukup tinggi yakni 5,3 juta jiwa.
“Meski terlihat besar tapi sebenarnya kita sudah berada dibawah rata-rata yang ditetapkan oleh UNESCO, yakni 5 persen dari jumlah penduduk,†katanya.
Untuk penuntasanya secara nasional, masalah buta aksara ini bukanlah hal yang mudah. Karena selain lokasi warganya yang cenderung terpencil, juga usia mereka rata-rata sudah di atas 45 tahun.
“Jadi dengan segala kendala tersebut kami mentargetkan Indonesia buta aksara pada tahun 2030,†tegas Erman.
Di tempat yang sama anggota Komisi xDPR RI Marlinda Iswanti berjanji akan menambah koleksi buku-buku pada taman baca-taman baca yang ada di Kota Pekalongan.
“Hal ini saya lakukan selain untuk menambah minat baca masyaraka juga untuk mengentaskan Kota Pekalongan dari buta Aksara,†katanya.(RB)