Menu

Mode Gelap

Internasional · 11 Des 2016 13:30 WIB ·

Terdesak Manusia, Populasi Jerapah Kini “Kritis”


					Dua ekor jerapah berkeliaran di Taman Nasional Nairobi, Kenya, dengan latar belakang Kota Nairobi. (Foto: Grayling Kenya Photo) Perbesar

Dua ekor jerapah berkeliaran di Taman Nasional Nairobi, Kenya, dengan latar belakang Kota Nairobi. (Foto: Grayling Kenya Photo)

Meksiko, reportasenews.com – Organisasi konservasi alam dunia, IUCN, terbaru mengumumkan pembaruan data terkini dari daftar hewan-hewan yang terancam punah. Di antara banyak spesies yang masuk Daftar Merah, atau terancam punah, IUCN juga menyertakan spesies ikonis Afrika, jerapah.

Penyertaan hewan jangkung dengan kulit berbercak cokelat ini dilakukan menyusul menyusutnya jumlah populasi jerapah, dari 157.000 ekor di tahun 1985 menjadi 97.500 ekor saat ini, atau sekitar 40 persen.

Dari Sembilan subspesies jerapah, IUCN mencatat, tiga subspesies mengalami perkembangan, satu subspesies stabil, dan lima subspesies mengalami penyusutan.

Penyebab merosotnya populasi hewan bernama latin Giraffa ini sangat beragam. IUCN menyebut, perburuan ilegal, hilangnya habitat akibat perkembangan kota dan pertanian, konflik manusia dan alam, serta konflik antar-manusia, sangat berperan dalam mendorong hewan ini ke arah kepunahan.

Hewan yang tinggi tubuhnya bisa mencapai hampir enam meter ini memang dikenal sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama karena ukuran tubuhnya yang sangat menonjol itu.

Ketergantungan terhadap lingkungan padang rumput dengan beberapa pohon tinggi dan kerapatan fauna yang tak terlalu lebat membuat mereka terpojok ke kantung-kantung habitat yang terpisah jauh, sehingga tak memungkinkan untuk saling berinteraksi dan kawin dengan individu di luar kelompok mereka.

Beberapa poin-poin resolusi telah dikeluarkan IUCN demi menekan penyusutan dan menambah jumlah populasi jerapah. Dalam resolusi yang disepakati bulan September, mereka meminta seluruh dunia, bukan hanya Afrika, bekerja sama mengembangkan penelitian dan konservasi jerapah yang kerap dijadikan tokoh kartun karena wujudnya yang unik itu.

Tentu saja, kita tak ingin bila nama jerapah hanya menjadi legenda di masa depan, menyusul nama-nama lain yang telah punah akibat desakan manusia, misalnya badak hitam di Afrika barat, kambing liar ibex di Eropa, burung moa di Selandia Baru, dan, mungkin, harimau Jawa. (Elias Widhi/ dari berbagai sumber)

 

Komentar

Baca Lainnya

Gugatan 11 Triliun, Majelis Hakim akan Putuskan Siapa Bersalah

2 Desember 2024 - 21:01 WIB

Polres Probolinggo Kirim Bantuan Air Mineral ke Warga Pulau Gili Ketapang

2 Desember 2024 - 20:03 WIB

Rekapitulasi 17 Kecamatan di Kabupaten Situbondo, Rio-Ulfi Unggul di 11 Kecamatan

2 Desember 2024 - 19:27 WIB

Warga Temukan Mayat Pria tanpa Identitas di Sungai Kapuas

2 Desember 2024 - 17:34 WIB

Polisi Amankan Sosok Pria ini Karena Menusuk Korban dengan Senjata Tajam

2 Desember 2024 - 14:46 WIB

Mobil Rombongan SMAN 1 Panji Terguling di Jalur Pantura Situbondo, 11 Siswa Luka-luka

2 Desember 2024 - 14:37 WIB

Trending di Daerah