Menu

Mode Gelap

News Feed · 8 Sep 2017 11:00 WIB ·

Hanya Terjadi di Cina: Polisi Membanting Perempuan Beserta Anak Balitanya


					Hanya Terjadi di Cina: Polisi Membanting Perempuan Beserta Anak Balitanya Perbesar

Cina, reportasenews.com – Menurut The New York Times, jutaan netizen Cina telah menyaksikan polisi di Cina tampak membanting ke trotoar seorang ibu muda dengan anak balitanya secara kejam. Video itu beredar viral di media sosial, terutama di Sina.com Weibo, layanan microblog seperti Twitter, dan di WeChat.

Netizens terbagi atas masalah ini, dengan beberapa orang mengutuk tindakan kekerasan polisi tersebut dan yang lainnya menyalahkan wanita tersebut karena memprovokasi seorang perwira sambil membawa anak kecil di pelukannya.

“Sederhananya, ini adalah hasil dari aturan hukum yang buruk,” kata seorang pengguna di Weibo. “Pengacau ini percaya bahwa polisi tidak akan membawanya dan bertindak dengan nekat meninggalkannya.”

Tapi netizen yang lain mencela petugas polisi dan kegagalan mereka untuk memeriksa keselamatan anak balita itu karena ikut terbanting keras di trotoar.

“Saya hanya ingin mengatakan bahwa kedua polisi tersebut bahkan tidak repot-repot memeriksa apakah anak tersebut baik-baik saja setelah jatuh ke tanah,” seseorang bernama Isaha berkomentar.

https://youtu.be/Ko0dqAE99FY

“Tidak apa-apa bagi polisi untuk menggunakan kekerasan, tapi dalam kejadian ini, mereka seharusnya mempertimbangkan bayinya.”

Komentar juga muncul di Twitter, platform media sosial yang hanya tersedia bagi netizen yang memiliki perangkat lunak untuk memotong sensor sensor Cina.

Video yang menunjukkan bahwa polisi Shanghai dengan keras membanting seorang wanita yang memegang anak bayi ke tanah telah viral. https://t.co/j2HhpqHV2X pic.twitter.com/7r33C0TU68
– RebelPepper (@RebelPepperWang) 1 September 2017

Ini bukan kali pertama kepolisian melakukan kekerasan telah memicu kontroversi. Pada 2016, kematian penduduk Beijing berusia 29 tahun Lei Yang saat berada dalam tahanan polisi memicu kemarahan online, dengan netizen menghubungkan kematian tersebut dengan kebrutalan polisi.

Pada tahun 2014, seorang perwira polisi yang kekar di Taiyuan, sebuah kota di Cina utara, dijatuhi hukuman lima tahun penjara setelah seorang wanita meninggal saat dia membanting ke tanah dengan memutar kepalanya dengan keji.

Pada hari Sabtu, badai kritik dimedia sosial telah begitu sengitnya, sehingga pihak berwenang Shanghai dipaksa untuk mengambil tindakan.

Biro Keamanan Umum kota tersebut mengumumkan bahwa petugas polisi yang membanting wanita tersebut telah diskors.

“Salah petugas polisi dalam insiden tersebut untuk menghentikan perlawanan fisik yang tidak masuk akal oleh orang yang terlibat dengan menggunakan penegakan hukum yang kasar,” kata biro keamanan publik. (Hsg)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Polda Jambi Tetapkan Pendi Cs Jadi Tersangka

16 Mei 2025 - 09:45 WIB

Antisipasi Ancaman Siber yang Kian Komplek Moratelindo dan TKMT Dorong Keamanan Jaringan Bisnis

9 Mei 2025 - 19:37 WIB

Dalam Penetapan Hutang, Hakim MK Minta PUPN Tunjukan Dasar Dokumen Rekening Koran

8 Mei 2025 - 10:53 WIB

Rumah Tajwid, Menyatukan Ilmu dan Amal di Tanah Eropa

6 Mei 2025 - 18:33 WIB

Dirjen Kekayaan Negara  Rionald Silaban Dimintai Keterangan Pengadilan MK Terkait Permohonan Uji Materi Andri Tedjadharma

2 Mei 2025 - 00:31 WIB

Relawan Covid-19 Rela Wakafkan Hidupnya Demi Bantu Sesama

21 April 2025 - 09:04 WIB

Trending di Nasional