Tasikmalaya,reportasenews.com – Manajemen Toko Ratu Paksi membenarkan adanya peristiwa yang terjadi di tempat usahanya pada Kamis tanggal 22 Desember lalu dan memohon maaf kepada seluruh warga Kota Tasikmalaya atas insiden yang terjadi hingga membuat warga kota Tasimalaya marah.
“Saya mewakili pemilik dan manajemen perusahaan memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kota Tasikmalaya atas kejadian itu,” pinta Fitri, Manager Ratu Paksi kepada wartawan usai penutupan dan penyegelan toko Ratu Paksi, Senin (25/12).
Sikap arogansi yang dilalukan salah seorang oknum security Toko Ratu Paksi terhadap wanita yang dituduh mencuri barang itu diakui Fitri, bukan merupakan standar prosedur perusahaan.
“Sebenarnya oknum security yang memeriksa pada saat itu bukan karyawan kami, melainkan outsourching dari perusahaan lain yang ditugaskan di tempat kami. Dan pengetahuan kami tidak ada penelanjangan terhadap konsumen,” kata Fitri.
Fitri juga menjelaskan kepada seluruh elemen masyarakat yang hadir saat itu bahwa pemilik Toko Ratu Paksi adalah seorang Muslim dan tidak mengharapkan adanya kejadian itu. Pihak manajemen berjanji akan mentaati peraturan yang berlaku serta mengikuti proses hukum.
“Kami akan ikuti prosesnya dan menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah dan pihak kepolisian yang menanganinya.” Ujar Fitri.
Akibat ditutupnya Toko Ratu Paksi oleh pemerintah atas desakan sejumlah ormas Islam sekota Tasikmalaya, sekitar 50 karyawannya terpaksa di rumahkan sampai proses ijin dan proses hukum selesai.(ap)