JAKARTA – RN.COM, Indonesia Narcotics Watch (INW) mendesak Polri menjadikan penangkapan Aa Gatot Brajamusti sebagai momentum memberantas penggunaan dan peredaran gelap narkoba di kalangan selebriti dengan melakukan test urin.
“Penangkapan Gatot dari lokasi kongres Parfi di Lombok NTB sebaiknya diikuti dengan test urine kepada seluruh peserta kongres. Mumpung mereka (para artis) sedang berkumpul. Ini kesempatan yng sangat baik membongkar jaringan peredaran gelap narkoba yang selama ini disinyalir marak dikalangan artis,” ujar Ketua INW Josmar Naibaho di Jakarta, Senin (29/8).
Polisi juga harus mendalami keterlibatan pihak lain dalam kasus ini, termasuk para murid dan mantan murid AA Gatot di Padepokannya. Hal itu petlu dilakukan mengingat Gatot adalah tokoh yang memiliki banyak murid dan pengikut.
Sebelumnya diberitakan AA Gatot Brajamusti dicokok aparat kepolisian dalam kasus narkoba. Guru spritual ini, seperti dijelaskan Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli ditangkap bersama seorang perempuan pada Minggu (28/8) malam di salah satu hotel di Lombok, NTB.
Dalam penangkapan ini ditemukan barang bukti berupa satu bungkus Kristal putih di duga sabu, sebuah alat penghisap sabu atau bong, dan sebuah pipet kaca.
Gatot ditangkap usai terpilih kembali sebagai Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) periode 2016-2021. Ia terpilih pada kongres ke-15 yang berlangsung di Kota Mataram, NTB, Minggu (28/8/2016) dini hari. (Jung)