Situbondo,reportasenews.com – Tragis, berniat akan menolong anaknya yang hanyut, sang ayah, Tirtorejo justru ikut terbawa arus sungai dan keduanya malah tewas mengapung.
Peristiwa menghebohkan terjadi di Dusun Ketah Kulon, Desa Demung, Kecamatan Suboh.
Diduga kuat, bapak dan anaknya itu tewas tenggelam di sungai, yang mempunyai kedalaman satu meter lebih. pada saat korban Tirtorejo mengantarkan anaknya yang hendak Buang Air Besar di sungai pada Kamis (23/11) sekitar pukul 19.30 WIB.
Saat Alif Nurrahman hendak turun ke sungai kakinya terpeleset dan jatuh hingga terseret dengan derasnya air sungai. Mengetahui anaknya tenggelam, korban Tirtorejo mencoba untuk menolong anaknya, dengan cara menyeburkan diri ke sungai.
Sayangnya, saat hendak menolong anaknya, Tirtorejo justru tidak kuat menahan derasnya arus sungai, hingga akhirnya keduanya terseret oleh derasnya arus sungai, hingga akhirnya jasad keduanya ditemukan tewas dalam kondisi mengapung disungai.
Diperoleh keterangan, sebelum keduanya tewas tenggelam dan ditemukan jasad keduanya mengapung di sungai, korban Alif sempat minta antar ayahnya Tirtorejo, buang air di sungai, namun sekitar satu jam lebih keduanya belum pulang.
Sulastri , istri dan ibu korban yang merasa khawatir dengan keselamatan suami dan anaknya, mencoba untuk menyusul ke sungai tempat keduanya biasa buang air. Ironisnya, Sulastri hanya menemukan satu pasang sandal milik suaminya, sedangkan keduanya tidak ditempat.
“Mengetahui suami dan anak saya tidak ada ditempat, saya kembali pulang dan minta tolong kepada warga untuk melakukan upaya pencarian,”kata Sulastri, saat ditemui dirumahnya, Jumat (24/11).
Setelah melakukan upaya pencarian di sepanjang sungai, puluhan warga akhirnya menemukan bapak dan anak tersebut. Itupun dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi.
Selanjutnya, untuk kepentingan penyidikan, kedua jasad bapak dan anak tersebut langsung dievakuasi ke kamar mayat RSD Besuki, Situbondo untuk dilakukan pemeriksaan luar.
Kasubag Humas Polres Situbondo Iptu Nanang Priyambodo mengatakan, dugaan sementara keduanya tewas tenggelam, karena saat hendak turun ke sungai anaknya terpeleset, sehingga untuk menolong anaknya yang tenggelam, korban Tirtorejo langsung menceburkan diri ke sungai.
”Namun, Tirtorejo justru juga ikut tenggelam terseret dengan derasnya arus sungai,”kata Iptu Nanang Priyambodo.
Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter RSD Besuki, Situbondo, kedua korban murni tewas akibat tenggelam, karena di sekujur tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan.
”Selanjutnya, jasad kedua korban langsung diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan,”pungkasnya.(fat)