Situbondo,reportasenews.com – Sebuah rumah semi permanen, yang terbuat dari gedek atau anyaman bambu milik pasangan suami (Pasutri) bernama Yuto (75) dan Muyati (70), warga Desa Sletreng, Kecamatan Kapongan, Situbondo roboh, bahkan, kondisi rumah korban rata dengan tanah.
Ironisnya, pasutri tua renta tersebut tertimpa reruntuhan bangunan rumahnya. Meski demikian, kedua korban hanya mengalami luka lecet, kakek Yuto mengalami luka lecet pada punggung dan lengan sebelah kiri, sedangkan nenek Muyati mengalami luka lecet di bagian dahi dan sebelah kiri.
Mengetahui kedua pasutri tertimpa reruntuhan bangunan rumahnya, puluhan warga setempat langsung mengevakuasi tubuh kedua pasutri dari reruntuhan bangunan rumahnya. Selanjutnya, kedua korban langsung dibawa ke Puskesmas Kapongan, Situbondo untuk mendapatkan perawatan medis.
Diperoleh keterangan, diduga karena kondisi kayu bangunan rumahnya yang diketahui sudah mulai rapuh karena makan usia, sehingga mengakibatkan rumah milik korban roboh, pada saat pasutri tersebut sedang duduk-duduk didalam rumahnya.
“Pada saat roboh, saya dan istri sedang duduk didalam rumah, hingga saya dan istri tertimpa reruntuhan bangunan rumah,”kata kakek Yuto, saat ditemui di rumah salah seorang kerabatnya, Selasa (31/10).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo Taufik Hidayat mengatakan, selain membantu membersihkan puing-puing rumah milik korban, namun untuk meringankan beban korban.”Petugas Pusdalop BPBD Situbondo juga memberikan bantuan sembako dan alat masak kepada korban,”ujar Taufik Hidayat, Kepala BPBD Kabupaten Situbondo.
Menurutnya, dugaan sementara rumah milik korban itu roboh akibat kondisi kayu bangunan milik korban, yang diketahui sudah mulai rapuh akibat dimakan usia. Sebab, berdasarkan keteranga sejumlah tetangganya, sebelum rumah milik korban roboh, kondisi rumah korban kakek Yuto diketahui sudah miring.(fat)