Menu

Mode Gelap

Daerah · 26 Des 2017 16:13 WIB ·

Tiga Orang Meninggal dan 13 Suspect, Akibat Difteri di Probolinggo


					Foto ilustrasi. (istimewa) Perbesar

Foto ilustrasi. (istimewa)

Probolinggo, reportasenews.com – Korban akibat kasus suspect Difteri di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, bertambah menjadi tiga orang meninggal dunia dan 13 orang yang suspect, selama 2017.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten setempat menyebutkan, tiga orang meninggal yang terjangkit Difteri tersebut, dua orang berasal dari Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, dan satu orang berasal dari Desa Tulupari, Kecamatan Tiris.

Meski begitu, pihak Dinkes setempat, masih belum menyebut kasus Difteri, baik yang suspect ataupun tiga yang meninggal, belum menyebut di Kabupaten Probolinggo masuk Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri. Hal itu, diungkapkan dr. Shodiq, Kepala Dinkes setempat, kepada wartawan saat ditemui usai rapat Paripurna di gedung DPRD Kabupaten Probolinggo, beberapa hari lalu.

Shodiq, hanya menyebut bahwa Kabupaten Probolinggo, belum masuk KLB.”Belum, kami belum bisa menyebutkan KLB,”ujar Shodiq, singkat.

Sementara saat dihubungi kembali via selulernya Selasa (26/12), Shodiq tidak bisa dihubungi, ia tak menjawab pesan ataupun telepon dari para awak media untuk konfirmasi, terkait meinggalnya tiga orang meninggal yang diduga akibat Dfiteri, selama tahun 2017 ini.   

Kepala Bidang  Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Lilik Ekowati, membenarkan bahwa di Kabupaten Probolinggo, terdapat 3 orang yang meninggal dunia, dan 13 orang suspect Difteri.

”Korban meninggal ataupun yang suspect, itu bukan keterlambatan dari medis untuk menangani, tapi keterlambatan pihak bersangkutan yang telat untuk memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat,”tutur Lilik, saat dikonfirmasi Selasa (26/12).

Lilik menuturkan, atas kasus tersebut pihak Dinkes sebelumnya sudah melakukan sosialisasi dan penyuluhan di setiap Kecamatan, untuk mencegah terserangnya suspect Difteri.

“Kami berharap masyarakat meningkatkan kesadarannya untuk segera memeriksakan dirinya jika mendapati gejala-gejala yang telah disebutkan diatas. Yang utama, yaitu melakukan imunisasi, untuk mencegah penyakit berbahaya tersebut,”tutup Lilik.

Penyakit Difteri kata Lilik, merupakan infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa. Penyakit menular tersebut disebabkan oleh bakteri corynebacterium.(dic)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Santuni Anak Yatim, LMK Cakung Juga Akan Adakan Jobfair dan Bina Anak Nakal di Jaktim

3 Mei 2025 - 19:51 WIB

Memotret Ketulusan Ibu Pariyem Demi Terangnya Negeri Pada Peringatan Hari Kartini

30 April 2025 - 19:07 WIB

Wisata Religi Pengajian Taqwa di Kampung Maghfirah

29 April 2025 - 20:48 WIB

Hari Kartini, Srikandi PLN Bangun Personal Branding Melalui Personal Colour Analysis

29 April 2025 - 19:21 WIB

Begini Kisah Personel Siaga PLN, Menjaga Sistem Transmisi Tetap Aman pada Lebaran 2025

10 April 2025 - 15:22 WIB

Puluhan Balon Udara di Langit Wonosobo Terbang Meriah Bersama Pasokan Listrik PLN yang Andal

10 April 2025 - 14:58 WIB

Trending di Daerah