Probolinggo, reportasenews.com – Korban akibat kasus suspect Difteri di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, bertambah menjadi tiga orang meninggal dunia dan 13 orang yang suspect, selama 2017.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten setempat menyebutkan, tiga orang meninggal yang terjangkit Difteri tersebut, dua orang berasal dari Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, dan satu orang berasal dari Desa Tulupari, Kecamatan Tiris.
Meski begitu, pihak Dinkes setempat, masih belum menyebut kasus Difteri, baik yang suspect ataupun tiga yang meninggal, belum menyebut di Kabupaten Probolinggo masuk Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri. Hal itu, diungkapkan dr. Shodiq, Kepala Dinkes setempat, kepada wartawan saat ditemui usai rapat Paripurna di gedung DPRD Kabupaten Probolinggo, beberapa hari lalu.
Shodiq, hanya menyebut bahwa Kabupaten Probolinggo, belum masuk KLB.”Belum, kami belum bisa menyebutkan KLB,”ujar Shodiq, singkat.
Sementara saat dihubungi kembali via selulernya Selasa (26/12), Shodiq tidak bisa dihubungi, ia tak menjawab pesan ataupun telepon dari para awak media untuk konfirmasi, terkait meinggalnya tiga orang meninggal yang diduga akibat Dfiteri, selama tahun 2017 ini.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Lilik Ekowati, membenarkan bahwa di Kabupaten Probolinggo, terdapat 3 orang yang meninggal dunia, dan 13 orang suspect Difteri.
”Korban meninggal ataupun yang suspect, itu bukan keterlambatan dari medis untuk menangani, tapi keterlambatan pihak bersangkutan yang telat untuk memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat,”tutur Lilik, saat dikonfirmasi Selasa (26/12).
Lilik menuturkan, atas kasus tersebut pihak Dinkes sebelumnya sudah melakukan sosialisasi dan penyuluhan di setiap Kecamatan, untuk mencegah terserangnya suspect Difteri.
“Kami berharap masyarakat meningkatkan kesadarannya untuk segera memeriksakan dirinya jika mendapati gejala-gejala yang telah disebutkan diatas. Yang utama, yaitu melakukan imunisasi, untuk mencegah penyakit berbahaya tersebut,”tutup Lilik.
Penyakit Difteri kata Lilik, merupakan infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa. Penyakit menular tersebut disebabkan oleh bakteri corynebacterium.(dic)