Thailand, reportasenews.com – Dua anak laki-laki dibawa ke helikopter yang akan menerbangkan mereka ke rumah sakit di Chiang Rai, dua lagi mengikuti di belakang, kata para pejabat
Penyelam elit telah menyelamatkan empat dari 12 pemain sepak bola muda dan pelatih mereka yang terperangkap di kompleks gua banjir di Thailand utara selama lebih dari dua minggu, kata pejabat Thailand.
Dua anak laki-laki secara terpisah muncul dari gua Tham Luang Nang Non di provinsi Chiang Rai antara 17.30 dan 18.00 waktu setempat. Masing-masing ditemani oleh tim elit penyelam. Dua lainnya menyusul di belakang, kata pemerintah.
Dua yang pertama didorong ke ambulans untuk menunggu helikopter yang akan menerbangkan mereka ke Rumah Sakit Chiangrai Prachanukroh di Chiang Rai, menurut laporan televisi lokal.
Salah satu anak laki-laki pertama yang muncul dari jaringan gua labirin adalah Mongkol Boonpiem, usia 13, menurut sumber.
Anak-anak lelaki itu, dari tim “Wild Boars” yang terjebak di ruang sempit beberapa kilometer di dalam kompleks gua Tham Luang sejak 23 Juni, muncul pada Minggu malam setelah misi berbahaya untuk mengekstrak kelompok tersebut dimulai pada hari sebelumnya.
Tim penyelamat mengatakan bahwa dibutuhkan hingga empat hari bagi seluruh tim untuk mencapai mulut gua, tergantung pada kondisi di dalam gua.
Misi ini digerakan pada hari Minggu pagi karena banjir dalam gua berada di level terendah dan hujan diperkirakan akan segera turun sehingga membawa risiko wilayah gua akan kena banjir besar lagi.
Tigabelas penyelam asing dan lima anggota unit angkatan laut elit Thailand telah ditugaskan untuk membawa anak-anak itu melalui lorong-lorong sempit yang terendam. Sebelumnya, seorang anggota penyelam elit SEAL Thailand dikabarkan tewas ketika melewati lorong gua ini pada hari Jumat lalu.
Pihak berwenang mengatakan dibutuhkan sekitar 11 jam untuk melakukan perjalanan pulang-pergi dari pintu masuk gua ke tempat anak-anak berkerumun di cerukan goa berlumpur.
Perhitungan ini dengan perkiraan sebelumnya dari para pejabat bahwa dibutuhkan penyelam selama lima jam untuk mencapai langkan tempat tim terperangkap, dan enam jam untuk perjalanan keluar.
Air di gua berlumpur dan pandangan mata tidak jelas. Tali pandu telah dipasang untuk membantu memandu anak laki-laki melewati kegelapan.
Narongsak Osottanakorn, kepala misi penyelamatan, mengatakan dua penyelam akan mengawal masing-masing anak laki-laki keluar dari gua.
Tim penyelamat telah melatih rencana itu selama beberapa hari, kata Narongsak, dan mereka harus pindah sekarang.
Euforia awal ketika menemukan mereka hidup-hidup dengan cepat berubah menjadi kegelisahan yang mendalam saat tim penyelamat berlomba menemukan cara untuk mengeluarkan mereka, Narongsak menyebut ini sebagai upaya “Mission Impossible”. (Hsg)