Pasuruan, reportasenews.com – Pasca ambruknya girder, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bentuk tim untuk memeriksa dan meneliti ambruknya girder fly over tol Pasuruan-Probolinggo (PasPro). Mereka, turun ke lokasi, Senin (30/10) siang. Namun tim terlebih dulu memberikan kesempatan kepada tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabas Polri Cabang Surabaya untuk melakukan investigasi.
“Ada tim investigasi yang dibentuk oleh Kementerian PUPR. Jumlahnya belum tahu dan tadi sudah ada yang datang dari Jakarta bersama dengan saya. Tapi masih belum bisa bekerja, beri kesempatan tim labfor dan polisi untuk bekerja lebih dulu, ”ujar Kepala Bidang Pembangunan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) 8 Surabaya, Yuliansyah, saat di lokasi, Senin (30/10).
Tim investigasi Kementerian PUPR itu akan bertugas untuk memeriksa dan meneliti, peristiwa ambruk atau jatuhnya girder jembatan layang tol Pasuruan-Probolinggo di Km 4,5 itu. Hasil dari investigasi itu diharapkan bisa mengetahui penyebabnya dan akan dilihat kenapa peristiwa girder ambruk itu bisa terjadi.
“Ini memang murni kecelakaan. Tapi tim investigasi akan meneliti dan melihat, apakah peristiwa terjadi karena metode pelaksanaan yang kurang tepat. Atau terkait mutu kwalitas produknya, atau bahkan karena sistem keamanan bagi pekerjanya yang kurang diperhatikan, ”jelas Yuliansyah.
Dijelaskannya, bahwa pengerjaan tol tetap jalan dan peristiwa tersebut diakatakannya ini murni acciden kecelakaan. Pihaknya akan dilihat apakah dari metode pelaksanaannya, atau terkait mutu produknya, biar polisi yang bekerja atau sistem keamanan bagi pekerjanya yang kurang diperhatikan, semuanya bisa juga.
Sedangkan terkait penyelidikan yang dilakukan Labfor Mabes Polri, Yuliansyah dan pihak Kementerian PUPR hanya bisa menunggu keputusan pihak kepolisian.
“Itu sudah kewenangan kepolisian untuk melakukannya. Karena ada korban dan harus ada yang bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa itu, ”jelas Yuliansyah.
Meski terjadi peristiwa ambruknya girder jembatan layang, pembangunan tol sepanjang 31,3 kilometer (km) itu tetap berlanjut. Hanya lokasi ambruknya girder di Desa Dawesari Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan itu saja yang dihentikan sementara.
“Hanya di lokasi kejadian saja, pekerjaan dihentikan sementara. Karena itu menjadi ranah pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan terjadinya peristiwa itu. Sedangkan untuk keseluruhan, pembangunan tol tetap dilakukan oleh pihak pelaksana, “tutup Yuliansyah. (abd)
Komentar