Probolinggo, reportasenews.com – Puluhan sopir angkot di Kota Probolinggo, menggelar demo di halaman Kantor Sekretariat Pemkot setempat, Senin (20/11). Mereka meminta agar pemerintah daerah bertindak tegas atas trayek yang dimilikinya dianggap telah diserobot oleh angkutan yang berbasis online.
Dalam aksi demo oleh puluhan sopir angkot yang tergabung dalam asosiasi sopir angkot probolinggo (ASAP), sempat memblokade jalan raya setempat.
Sebelumnya, mereka menggelar longmarch disertai orasi di sepanjang Jalan Panglima Sudirman Kota Probolinggo. Akibat aksi itu, arus lalu lintas di sepanjang jalan tersebut sempat tersendat.
Para sopir angkot ini mengeluh karena pendapatan mereka setiap harinya menurun, akibat adanya angkutan online (Gojek) tersebut. Para sopir angkot meinta, agar Gojek ditiadakan atau dihapus. Meraka menilai, bahwa pengoperasian Gojek itu masih belum memiliki perijinan dari pihak terkait.
“Yang jelas kami disini belum bersedia bersaing dengan Gojek. Disamping wilayah di Kota Probolinggo ini cukup kecil. Sedangkan pihak pemerintah dan Polresta Probolinggo, sudah memberi peringatan kepada mereka. Namun, mereka para pekerja Gojek tetap saja bandel,”ungkap Zainul Hasan, Wakil ASAP.
Para sopir angkot lanjut Zainul Hasan, pihak pemerintah dan kepolisian setempat lebih tegas bertindak, agar mereka pekerja angkutan online Gojek, tidak ada lagi di Kota Probolinggo.”Kami akan terus melakukan protes dan demo lebih besar, jika permintaan kami masih tidak diindahkan,”tegasnya.
Aksi yang dilakukan tersebut tidak berlangsung lama. Pasalnya, petugas gabungan Polri, Satpol PP dan Dishub, dengan sigap turun ke lokasi demo untuk meredam aksi yang dilakukan puluhan sopir angkot terebut. Sehingga aksi itu bisa dihentikan dengan baik dan tertib. (dic)