Menu

Mode Gelap

Lingkungan · 23 Mar 2017 21:58 WIB ·

TPA Blandongan Butuh Perluasan Lahan


					Lokasi TPA Blandongan yang masih membutuhkan lahan. (foto : abd) Perbesar

Lokasi TPA Blandongan yang masih membutuhkan lahan. (foto : abd)

Pasuruan, reportasenews.com – Tumpukan sampah di Kota Pasuruan, Jawa Timur  mencapai 60 ton per hari, guna mengurai volume sampah itu, Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kota Pasuruan memperbanyak jumlah TPS (tempat pembuangan sampah) 3R (reuse, recycling and reduce). Sehingga sampah yang ada di tiap kelurahan bisa teratasi.

Saat ini setidaknya ada tiga TPS 3R yang telah dibangun melalui APBD Kota Pasuruan 2016, yakni di Kelurahan Sebani, Bakalan dan Krampyangan, di mana sebagai bentuk dioperasionalkannya tiga TPS 3R itu, Walikota Pasuruan, Setiyono menyerahkan kunci TPS 3R dalam acara Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2017, di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Blandongan, Kamis (23/3).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kota Pasuruan, Rudiyanto mengatakan, perlunya dibangun TPS 3R bertujuan untuk memilah, memilih dan mengelola tumpukan sampah yang berasal dari rumah tangga hingga industri yang jumlahnya semakin hari semakin bertambah dan perlu adanya penanganan serius.

“Contohnya saja orang punya hajatan, sudah berapa banyak sampah yang dibuang ke TPS. Kalau kita maksimalkan TPS yang punya kegiatan 3R, secara otomatis kita bisa menekan volume sampah masyarakat dan industri maupun pelayanan umum, sehingga bisa mengurangi volume sampah yang ada di TPA ini,” ujar Rudiyanto.

Dengan hadirnya tiga TPS 3R baru, lanjut Rudiyanto maka total jumlah TPS 3R di Kota Pasuruan mencapai 15 TPS. Setiap TPS memiliki beberapa Bank Sampah Unit (BSU) yang diharapkan dapat membantu proses pemilahan sampah menjadi barang-barang yang bernilai ekonomis.

“Jumlah BSU ada sekitar 124 unit di semua TPS dan semua kelurahan se-Kota Pasuruan. Kalau dihitung secara prosentase adalah 20 sampai 30 persen bisa membantu dalam mengelola sampah yang ada di Kota Pasuruan,” paparnya.

Sementara itu, Walikota Setiyono mengajak seluruh masyarakat Kota Pasuruan agar tidak menambah volume sampah, khususnya sampah-sampah yang tidak dapat diurai, seperti plastik, kertas dan sejenisnya. Sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

“Ada banyak hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir jumlah sampah di Kota Pasuruan, yakni tidak banyak menggunakan plastik kresek dan sejenisnya untuk dijadikan bungkus sampah dan sejenisnya. Bisa diganti dengan menggunakan benda yang lainnya,” urainya.

Ia menjelaskan, sebanyak 30 TPS yang tersebar di Kota Pasuruan mampu menampung sampah setiap harinya. Namun dari 60 ton per hari, hanya 40 ton yang bisa teratasi. “TPA ini masih membutuhkan banyak lahan lagi. Sebab lahan yang saat ini hanya sekitar 2,4 hektar yang tidak mampu memuat volume sampah yang mencapai 60 ton tiap harinya tersebut,” kata Setiyono.

Saat ini, sesuai dengan aturan baru, tidak diperkenankan lakukan pembakaran sampah. Sehingga untuk mengurai sampah yang ada di TPA dibuatkan fasiltas pembuatan gas methan berbahan dasar kompos yang terbuat dari sampah. Bahkan gas methan itu juga memberikan kontribusi pada 50 Kepala Keluarga (KK) di pemukiman warga sekitar yang digunakan sebagai bahan bakar kompor. (abd)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pria Tewas Usai Melompat ke Sungai Saat Penggerebekan Judi di Kubu Raya

7 Februari 2025 - 10:32 WIB

Polri Bongkar Tambang Timah Ilegal di Bekasi, Kerugian Negara Capai Rp10 Miliar

7 Februari 2025 - 10:27 WIB

Nelayan Sungai Raya yang Hilang Ditemukan Selamat Setelah Mesin Kapal Rusak

6 Februari 2025 - 19:24 WIB

TNI AL Kaji Kebutuhan Kapal Induk untuk Kepentingan Operasi Militer Selain Perang

6 Februari 2025 - 17:38 WIB

Polda Banten Tangkap 14 Pelaku Peredaran Uang Palsu Jaringan Antar Provinsi

6 Februari 2025 - 17:27 WIB

Walikota Jakarta Pusat Arifin Diperiksa Kejati Terkait kasus Dugaan Korupsi

6 Februari 2025 - 17:19 WIB

Trending di Hukum