Amerika, reportasenews.com: Trump sedang disorot didalam negeri karena sifat hipokritnya “membenci muslim” tapi kekayaan dia justru dibangun dari duit pengusaha super kaya muslim Arab. Trump melarang semua muslim memasuki AS, tapi dia malahan menikmati uang bisnis dari pengusaha Arab kaya.
Sebagian napas usaha real estate dan perijinan bisnis Trump bersumber dari uang pengusaha muslim. Para kaum jetset super kaya Arab banyak menyewa properti milik Trump, baik itu di AS atau lintas negara. Tanpa uang dari pengusaha muslim, rasanya sulit Trump menjalankan bisnisnya.
Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani pemegang monarki yang mempunyai Qatar Airlines memiliki korporasi di gedung milik Trump yang ada 5th Avenue di Manhattan. Mereka adalah penyewa yang sangat royal dengan uang dollar. Qatar Airways menyewa kantor di gedung itu mulai dari sekitar US $ 19.000 per bulan dan bisa di atas $ 100.000 per bulan.
Ketika Qatar meluncurkan penerbangan ke New York pada tahun 2007, Trump dan istrinya Melanie adalah tamu di pesta bertabur bintang di Lincoln centre, di mana mereka bergurau dengan Qatar Airways CEO Akbar Al Baker diatas karpet merah:
Pangeran Saudi, Pangeran Mutaib bin Abdulaziz Al Saud, mantan menteri dalam pemerintah Saudi, dan anggota keluarga kerajaan Saudi, dikabarkan tinggal di sebuah apartemen di Trump Tower.
Lalu, Pangeran Nawaf bin Sultan bin Abdulaziz Al-Saud, anggota keluarga kerajaan Saudi juga membeli 10.500 square (975 sq./ Meter) kondominium di “Heritage” milik Trump tempat yang mulai dijual tahun ini dengan harga super fantastis $ 48.500.000 .
Bisnis Trump sempat hancur tersuruk tahun 1990. Lalu seorang tokoh pengusaha elite Arab Saudi,Pangeran Alwaleed yang juga sebagai investor utama di Citigroup dan Hyundai setuju untuk mengambil kontrol mayoritas Plaza Hotel New York, memberikan Trump “ruang bernapas lega dari kejaran hutang bank,” seperti The New York Times ungkapkan pada tahun 1995.
Empat tahun sebelumnya, Alwaleed membeli kapal pesiar yacht mewah milik Trump sepanjang 300 kaki dengan uang segar $ 18 juta supaya kasino Trump di Atlantic City bisa bernapas kembali.
“Trump Home” yang menjadi kepanjangan “Landmark Grup Dubai”, memiliki cabang Lifestyle ritel, bermitra tahun ini dengan Trump Home, untuk menjual produk bermerek untuk “konsumen yang berkelas di kawasan Arab” dengan memberikan merk premium.
Ada puluhan toko Lifestyle di Kuwait, UAE, Arab Saudi, dan Qatar. Pada 9 Desember lalu, CEO rantai Lifestyle, Sachin Mundhwa, mengatakan perusahaan akan menarik semua produk “Trump Home” dari toko mereka di Timur Tengah. Mungkin ini bentuk rasa tidak suka warga muslim disana akibat sikap Trump yang membenci Islam dan penduduk muslim
Sikap islamopobia dan rasis Trump tampaknya cuma komoditi politik dan harus dibayar mahal dengan kekerasan demo disana sini. Tapi menyangkut soal kekayaan dia tidak perduli jika koceknya penuh karena uang dari pengusaha muslim kaya dari Arab. Trump menjadi contoh politikus hipokrit soal uang. (HSG/ Quartz)