Menu

Mode Gelap

Internasional · 20 Feb 2017 08:25 WIB ·

Trump Buat Blunder Sebut Swedia Kena Serangan Teror


					Trump mengatakan Swedia mendapats erangan teror padahal tidak terjadi apapun/ The Inquisitr Perbesar

Trump mengatakan Swedia mendapats erangan teror padahal tidak terjadi apapun/ The Inquisitr

Stockholm, reportasenews.com: Swedia telah meminta Departemen Luar Negeri AS untuk mengklarifikasi pernyataan yang dibuat oleh Presiden Donald Trump menyiratkan bahwa negara Skandinavia telah menjadi sasaran serangan teroris baru-baru ini.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Swedia, Catarina Axelsson mengatakan kedutaan Swedia di Washington telah meminta klarifikasi setelah komentator dan media Swedia bereaksi dengan takjub pada pernyataan akhir pekan oleh Trump.

Selama reli di Florida pada hari Sabtu akhir pekan, Trump mengatakan beberapa negara yang telah menerima jumlah yang tidak proporsional atas kehadiran pengungsi, dan negara itu telah terkena serangan teror.

“Anda melihat apa yang terjadi di Jerman, Anda melihat apa yang terjadi tadi malam di Swedia,” kata Trump dalam pidato kepada para pendukung di Florida pada hari Sabtu.

“Swedia. Siapa yang akan percaya ini? Swedia?,” tambahnya, tanpa penjelasan lebih lanjut. Dia menyebutkan bahwa negara Swedia telah menerima dalam jumlah besar migran. Trump melanjutkan untuk merujuk ke Paris, Nice dan Brussels, kota di mana serangan terjadi dalam dua tahun terakhir.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Swedia mengatakan kepada Associated Press bahwa pihak berwenang tidak mengetahui adanya “teror terkait insiden besar” yang terjadi Jumat malam di Swedia. Faktanya, tidak terjadi serangan teror apapun di Swedia seperti ucapan Trump.

Mantan menteri luar negeri Swedia Carl Bildt, saat menghadiri Konferensi Keamanan Munich, juga mempertanyakan pernyataan presiden dalam tweet dengan kalimat meledek.

“Swedia? Kena serangan Teror? Dia merokok apa semalam ya? Banyak pertanyaan nih,” kata Bildt.

Sebuah tweet memakai bahasa Swedia di akun Twitter Kementerian Swedia Luar Negeri pada hari Minggu meyebutkan istilah “post-truth atau pasca-kebenaran” yang tercantum dalam kamus Oxford English Dictionary.

Istilah itu menggambarkan keyakinan emosional dan personal yang lebih berpengaruh dalam membentuk opini publik daripada fakta. Istilah “post-truth” menjadi umum setelah referendum Brexit di Inggris dan pemilihan presiden AS yang memecah belah.

Sebuah teori menyatakan bahwa presiden telah melihat cerita ditayangkan di Fox News tentang masalah yang berkaitan dengan imigrasi di Swedia yang tayang saat hari Jumat di AS. Trump sendiri kemudian berusaha untuk mengklarifikasi pernyataan.

Dia mungkin mengacu wawancara Tucker Carlson dengan Ami Horowitz. pembuat film yang telah menyalahkan pengungsi membuat gelombang kejahatan di Swedia dan menuduh bahwa pihak berwenang mencoba untuk menutupi insiden.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders, berusaha mengatasi masalah ini, Minggu, mengatakan kepada wartawan bahwa Trump “berbicara tentang meningkatnya kejahatan dan insiden baru-baru ini secara umum dan tidak mengacu pada insiden tertentu.” (HSG/SMH)

 

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

BNN Ungkap Peredaran 2,76 kg Heroin, 9 9,83 kg Sabu-sabu, dan 114,23 kg Ganja

4 Oktober 2024 - 14:37 WIB

Jelang Perayaan HUT Ke-79, Panglima TNI dan Kapolri Gelar Doa Bersama di Monas

3 Oktober 2024 - 20:15 WIB

Merasa Tak Adil, Puluhan Nakes RSUD Ahmad Ripin Muaro Jambi Datangi Kantor Bupati

3 Oktober 2024 - 19:12 WIB

4 Pemuda ditetapkan sebagai Tersangka Penganiayaan Anak hingga Tewas karena Mencuri

3 Oktober 2024 - 18:43 WIB

Kemenkopolhukam Lakukan Sinkronisasi Program Penanggungan Teroris di Kementerian dan Lembaga

3 Oktober 2024 - 15:08 WIB

Polisi : Depresi Akibat Masalah Ekonomi, Motif Wanita Muda Akhiri Hidup Loncat dari Lantai 3 Mall

3 Oktober 2024 - 14:43 WIB

Trending di Daerah