Amerika, reportasenews.com: Trump membela dirinya. Dia katakan bahwa semua hasil polling yang menjelekan dirinya pasti itu “fake news” atau hoax. Diibaratkan seperti orang akan tenggelam dan panik hebat, maka apapun akan disambar oleh tangannya, salah satunya berteriak bahwa dirinya hebat, walaupun faktanya timbul masalah konkret dipenduduk AS.
Presiden Trump menyebutkan bahwa setiap jajak pendapat yang hanya menentang kebijakan dia dan pemerintahannya maka itu harus dipertimbangkan sebagai “berita palsu”. Berita yang “asli” menurut dia adalah setuju dengan kebijakan Trump.
Presiden menunjukkan di Twitter bahwa survei mengukur opini publik atas perintah eksekutif yang mengeluarkan larangan perjalanan dan menyerukan pemeriksaan ekstrim atas imigran muslim adalah sama sekali tidak akurat.
Dia membandingkan setiap “hasil polling negatif” untuk survei dirilis selama run-up pemilihan presiden, yang telah meramalkan bahwa calon presiden Demokrat Hillary Clinton memimpin dalam lomba. Buktinya, Trump yang jadi presiden.
Polling itu atas respon dari upaya Gedung Putih bergulat secara hukum atas larangan perjalanan setelah putusan hakim Seattle, Jumat, yang mengatakan bahwa keputusan Tump itu sementara ditunda diseluruh negeri. Sebuah pengadilan banding digelar di San Francisco telah menolak permintaan Departemen Kehakiman untuk mementahkan jeda pelarangan imigrasi.
Sebuah jajak pendapat CBS News yang dirilis Jumat bahwa mayoritas, 51 persen tidak menyetujui larangan imigrasi tersebut, dan hanya 45 persen menyetujuinya.(HSG/ CBS)
I call my own shots, largely based on an accumulation of data, and everyone knows it. Some FAKE NEWS media, in order to marginalize, lies!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) February 6, 2017
Any negative polls are fake news, just like the CNN, ABC, NBC polls in the election. Sorry, people want border security and extreme vetting.
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) February 6, 2017