St. LOUIS – AMERIKA. Tak jauh beda dengan suasana pilkada di Jakarta, proses kampanya pemilihan presiden AS antara Capres Donald Trump vs Hillary Clinton, juga adu kampanye hitam yang lebih personal. Setelah keluarnya rekaman video Donald Trump yang menghina perempuan, kali ini kandidat flamboyant itu menyerang balik dengan mengadakan pertemuan dengan para wanita yang mengaku korban pelecehan seksual Presiden Bill Clinton, suami Hillary.
Laman BBC.com melaporkan, Trump sengaja mengajak empat wanita itu dalam konferensi pers jelang debat putaran kedua di Universitas Washington di St, Louis, Senin (10/10) ini.
Para wanita korban pelecehan  yang diajak naik panggung politik itu antara lain, Paula Jones, mantan pegawai negeri Negara Bagian Arkansas yang menuntut ganti rugi $850.000 pada tahun 1999 lalu.  Juga ada Juanita Broaddrick, yang mengaku korban pemerkosaan Bill Clinton di sebuah kamar hotel 1978.
Kathy Shelton, mengaku pernah dilecehkan Bill Clinton ketia ia berumur 12 tahun. Korban keempat, Kathleen Willey,mantan pegawai Gedung Putih mengaku pernah dipeluk-peluk Clinton di ruangannya.
Ketika memperkenalkan para wanita korban pelecehan seksual Bill Clinton ini, Donald Trump tak lupa memuji mereka.
“Mereka ini wanita-wanita yang sangat berani,†katanya.
Akibat saling serang urusan pribadi itu, kedua Capres Donald Trump dan Hillary Clinton tidak mau saling menjabat tangan di atas panggung.
Para pendukung partai republik sedang berusaha keluar dari tekanan, akibat pernyataan Donal Trump yang melecehkan wanita dalam rekaman video tahun 2005 lalu. (tat)