Amerika, reportasenews.com: Diparuh kedua tahun 2016 lalu, Twitter mengatakan telah menutup paksa 376.890 akun yang ditengarai sebagai pendukung terorisme dan tindak kekerasan.
“Security Watch That” menyebutkan jumlah total akun yang mempromosikan gerakan kenecian dan ekstremisme telah dibungkam sebanyak 636.248 sejak Twitter mulai gerakan pembersihan pada bulan Agustus 2015. Tujuh puluh lima persen dari akun yang ditangguhkan telah mempromosikan terorisme.
Di paruh kedua 2016 hasil dari alat pelacakan spam yang dipasang Twitter sukses memberangus akun sejenis, kata perusahaan itu. Sedangkan konten lainnya dihentikan karena permintaan khusus, termasuk dari perwakilan pemerintah setempat.
Setelah datang kritikan pedas dari kelompok-kelompok advokasi karena tidak berbuat cukup untuk membasmi pidato kebencian dan pandangan ekstremis, Twitter meningkatkan upaya pembersihan tahun lalu.
Selain menghapus tweet dan akun yang melanggar untuk mempromosikan terorisme, Twitter juga telah membungkam akun dari beberapa orang selebritas yang terkait dengan gerakan “alt-right”.
Twitter, seperti perusahaan medsos lainnya, juga menerima permintaan resmi dari lembaga penegak hukum untuk menghapus konten. Meskipun banyak permintaan sejenisi, Twitter mengatakan menolak 88 permintaan hukum pada semester kedua tahun lalu untuk menghapus konten yang diposting oleh wartawan akun terverifikasi, atau akun dari media berita.
“Mengingat ada tren global mengenai berbagai pemerintah menindak kebebasan pers, kami ingin menjadi cahaya terang pada permintaan ini,” perusahaan menulis dalam sebuah posting blog pada hari Selasa.
Data terakhir di Twitter suspensi terjadi kurang dari satu minggu setelah beberapa pengiklan kakap di Inggris menarik konten mereka dari YouTube karena iklan perusahaan mereka telah muncul disebelah video mempromosikan ekstremisme dan kebencian.
Tidak jelas kenapa Twitter tidak menutup akun Donald Trump padahal dia ini juga kerap melontarkan kebencian rasial dan agama dalam twitnya. Mungkin karena dia adalah presiden AS, jadi bebas dari sasaran ditutup akunnya (HSG)