TANGERANG, REPORTASE – Ular yang terlepas dari kompartemen cargo pesawat Garuda Indonesia GA 657 di Bandara Soekarno – Hatta rute Merauke – Jakarta membuat heboh para penumpang.
Pihak Garuda Indonesia membantah kalau hewan melata yang ditemukan dalam pesawat adalah ular. Bukan ular tapi kadal tanpa kaki  yang tergolong kadal jinak.
“Memang bentuk fisiknya terlihat seperti ular, namun setelah kami lakukan pemeriksaan ulang yang lebih teliti, baik kemasan bagian luar dan dalam, juga dokumen karantina dan bentuk fisik hewan tersebut, ternyata hewan tersebut kadal bukan ular. Kadal ini dalam nama latinnya adalah Lialis Burtonis atau Legless Lizard atau sering disebut kadal tanpa kaki,†kata Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia Benny S Butarbutar di Tangerang, Kamis (13/10).
Benny kemudian menjelaskan kronologis peristiwanya, bahwa pada penerbangan GA 657 dengan rute Merauke – Jakarta, Selasa sore lalu (11/10), ada laporan yang menyebutkan pesawat Garuda Indonesia membawa kiriman cargo yang berisi hewan hidup dalam bentuk kotak kayu yang bagian luarnya terdapat lubang udara kecil dilapisi karung.
Tidak lama kemudian dilaporkan terlepasnya tiga ekor hewan yang diduga mirip ular kecil keluar dari boks cargo. Berkat aksi sigap awak kabin bisa langsung menangkap tiga kadal jinak tersebut dan mengamankannya kembali, sehingga tidak mengganggu operasional penerbangan.
“Begitu mendarat langsung petugas keamanan penerbangan (Avsec), petugas cargo, petugas karantina hewan Bandara Soekarno – Hatta, dan awak kabin yang dengan cepat mengeluarkan cargo tersebut dan memeriksa kembali cargo dan bagian kabin. Pihak manajemen Garuda Indonesia memerintahkan untuk dilakukan investigasi secepatnya dan melakukan corrective actions guna memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali,†kata Benny.
Investigasi menjadi penting guna memastikan prosedur mana yang terlewati atau ada kemungkinan kerusakan dalam pengepakannya sehingga kejadian ini tidak boleh terjadi lagi. Siapa pun yang terbukti mengabaikan standar prosedur dalam pengepakannya, kata Benny, atau melewati SOP yang telah ditetapkan akan dikenakan sanksi yang tegas.
Berdasarkan hasil ivestigasi awal, kemasan dalam boks pengiriman tersebut tidak sesuai dengan standar Live Animal Regulation (LAR), dimana seharusnya kawat pelindung di bagian dalam harus memiliki diameter yang lebih kecil.
“Investigasinya masih terus berlangsung begitu juga siang ini. Pasti ada pengirim yang tidak mematuhi standar kemasan pengiriman, dan petugas yang tidak melakukan multi-check pada barang-barang yang akan diangkut oleh Garuda Indonesia. Garuda Indonesia akan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam kecerobohan ini,†katanya. (redaksi)