MELBOURNE, REPORTASE – Enam orang diberitakan tewas dan lima orang lainnya dalam keadaan kritis di Melbourne, Australia, akibat penyakit asma langka, yang disebut “asma badaiâ€, Sabtu (26/11) malam, waktu setempat.
Kejadian ini menyusul terjadinya badai yang menghantam negara bagian Victoria pada Senin (21/11). Usai badai tersebut, rumah sakit-rumah sakit tiba-tiba mendapat banyak laporan dari warga yang mengalami sesak napas. Sekitar 8.500 orang terpaksa dirawat di rumah sakit usai badai tersebut.
Menurut kantor berita AP, hujan yang turun saat badai membuat butiran biji rumput rye meletup dan serbuk sari yang di dalamnya pun menyebar. Serbuk sari yang menyebar itu kemudian terhirup masuk ke paru-paru dan menyebabkan asma.
Media Inggris, BBC, menyebutkan, satu dari sepuluh orang di Australia adalah penderita asma dan 80 persen dari penderita itu adalah orang-orang yang memiliki alergi, terutama alergi serbuk sari. Hal inilah yang menyebabkan penyakit asma badai merebak dengan cepat di Melbourne.
Kasus asma badai ini adalah kasus yang jarang terjadi di dunia. Ternyata, kasus asma badai yang pertama tercatat juga terjadi di Melbourne pada tahun 1987. Saat itu, tiba-tiba penderita asma naik lima kali lipat usai terjadi sebuah badai.
Selain di Melbourne, kasus langka ini juga terjadi di Amerika Serikat, Kanada, Britania Raya, dan Italia. Ironisnya, kasus terakhir sebelum ini juga terjadi di Melbourne, tepatnya di tahun 2010.(Elias Widhi/ dari berbagai sumber)