Menu

Mode Gelap

Feature · 18 Feb 2017 11:00 WIB ·

Usai Olimpiade Rio De Janeiro Maka Semua Jadi Tumpukan Sampah


					Sarana bekas Olimpiade Rio makin hancur/ Gizmodo Perbesar

Sarana bekas Olimpiade Rio makin hancur/ Gizmodo

Belanda, reportasenews.com: Banyak yang mengkritik event olahraga akbar Olimpiade tidak lebih adalah upaya menghabiskan dana besar besaran lalu terbuang percuma setelah event akbar itu habis. Pendapat itu ada benarnya, jika kita melihat Rio De Janeiro dimana Olimpiade pernah dilakukan disana.

Tidak semua negara mampu menjadi tuang rumah olimpiade memgingat biaya yang diletakan diatas meja memang sangat mahal untuk membangun semua fasilitas kelas standar dunia.

Ditengah kebangkrutan ekonomi Rio, lokasi bekas Olimpiade disana tampak makin rusak dan membusuk. Semuanya tak terurus dan berantakan disana sini. Venue olahraga yang dulunya tampak mewah kini hancur disana sini.

Perusahaan listrik mematikan aliran listrik ke stadion Maracanã bulan ini, karena hampir menunggak biaya $ 1 juta dalam tagihan yang belum dibayar. Tapi setidaknya bangunan utamanya belum benar-benar runtuh.

Jadi, hanya setengah tahun setelah seluruh dunia menyaksikan atlet sakit dan kolam renang berubah menjadi hijau, situasinya bahkan lebih buruk di Rio. Stadion telah ditinggalkan. Sampah menumpuk. Dan Presiden Trump ingin menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas di Los Angeles berikutnya. (HSG/ Gizmodo)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Korban Tewas Kebakaran Hebat di Los Angeles Bertambah Menjadi 24 Orang

13 Januari 2025 - 17:10 WIB

Menhan Prabowo Temui Presiden erdogan Bahas Kerjasama Strategis

31 Juli 2024 - 15:19 WIB

Indonesia Desak ASEAN Tingkatkan Upaya Pelucutan Senjata Nuklir

24 Juli 2024 - 15:56 WIB

Menkes Arab Saudi Sebut Lebih dari 1.300 Jamaah Haji Meninggal Dunia di Mekkah

24 Juni 2024 - 11:27 WIB

Kepala Grup Pengembangan UMKM dan Keuangan Inklusif BI Pusat Apresiasi UMKM Batik Sawit Mitra KPW BI DIY pada IBSE 2024

27 April 2024 - 14:32 WIB

Semangat Kartini Sm-art Batik: UKMK Batik Sawit BPDPKS yang Libatkan 50-an Pembatik Perempuan

21 April 2024 - 09:53 WIB

Trending di Ekonomi