Situbondo,reportasenews.com – Untuk mempercepat program pengentasan kemiskinan, Pemkab Situbondo melatih seluruh kepala desa (Kades) dan operator desa yang akan bertugas di lapangan melakukan pendataan masyarakat miskin sesuai dengan 61 indikator miskin yang dibuat pemerintah daerah melalui aplikasi Sistem Informasi Desa (SID).
Kegiatan pelatihan pendataan Analisa Kemiskinan Partisipatif (AKP) tersebut dibuka langsung Wakil Bupati (Wabup) Situbondo Ir Yoyok Mulyadi M.Si.”Ini upaya kita untuk mencari data yang akurat, karena selama ini data masyarakat miskin belum valid, banyak yang kaya terdata dan yang miskin justru tidak terdata,” kata Wabup Yoyok Mulyadi, usai memberikan sambutan dalam acara Sosialisasi dan Pelatihan Pendataan AKP di lantai dua Kantor Pemkab Situbondo, Kamis (27/7).
Menurutnya, pihaknya berharap melalui aplikasi SID ini mampu membantu percepat program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Situbondo, dengan harapan, semua program bantuan sosial itu tepat sasaran, baik bantuan sosial dari pemerintah pusat di bidang kesehatan pendidikan ataupun bidang lainnya kepada masyarakat miskin.“Karena nantinya data bantuan sosial dari pemerintah pusat menggunakan data ini. Selain itu, kita sudah asistensi dengan pemerintah pusat soal data masyarakat miskin yang kita update,”ujar Yoyok Mulyadi.
Pantauan Reportasenews.com dilapangan, selain melibatkan seluruh Kades dan para operator desa di Kabupaten Situbondo, kegiatan sosialisasi dan pelatihan pendataan (AKP) ini juga mengundang seluruh camat, dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dilingkungan Pemkab Situbondo, diantaranya, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial setempat.
“Hari ini kita seluruh kepala desa dan operator bagaimana cara mendata masyarakat miskin sesuai dengan 61 indikator yang kita buat, besok akan kita latih bagaimana cara menginput datanya,” imbuh pria yang akrab dipanggil Yoyok.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bapedda) Kabupaten Situbondo, Haryadi Tedjo Laksono mengatakan, jika proses aplikasi Sistem Informasi Desa kesiapannya mencapai 80 persen. 20 persen yang masih digarap yaitu terkait proses online aplikasi SID. Direncanakan, September mendatang aplikasi ini sudah siap online di 132 desa dan empat kelurahan.
“Aplikasi SID saat ini masih off line, tetapi sudah tertanam di masing-masing desa. Saat ini tahapannya kita tingkatkan menjadi supra desa di tingkat kabupaten. Nantinya, akan ada server yang akan menghubungkan antara desa dengan kabupaten. Rencananya, data tunggal kemiskinan daerah siap diluncurkan Oktober 2017 mendatang,” pungkas Hariyadi TL.(fat)