Makassar, reportasenews.com-Suksesnya Ekspedisi Bhinneka Tunggal Ika pada pendakian Gunung Carstensz Pyramid (4884 mdpl) dan Puncak Soekarno (4862 mdpl) di Pegunungan Jaya Wijaya, yang melibatkan pelajar, mahasiswa, wartawan dan TNI awal Oktober kemarin menyisakan banyak cerita.
Salah satu pendaki pendaki perwakilan mahasiswa asal Makassar Imran Rosyadi, (24), yang akrab dipanggil Sanca, mengungkapkan perjalanan tersebut ketika audiensi dengan Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang, di rumah jabatannya di Makassar.
Dalam kunjungan tersebut Sanca menceritakan perjuangannya bersama tim untuk mencapai salah satu The Seven Summits Of The World itu.
“Banyak hal yang saya ceritakan, mulai dari kesulitan pendakian, suhu dingin yang menggigit tulang, medan yang berat hingga bagaimana ekspedisi bisa berhasil karena kerja sama tim yang hebat,” kata Sanca, yang merupakan mantan ketua Mapalasta Makassar.

Imran Rosyadi alias Sanca menyerahkan hasil dokumentasi kegiatan di Puncak Salju, Pegunungan Jaya Wijaya kepada Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang. (foto:Sanca)
Dalam pertemuan yang berlangsung akrab itu, Sanca memberikan dokumentasi kegiatan berupa foto kegiatan kepada Wagub Sulsel sebagai tanda terima kasih karena telah mensupport kegiatan ekspedisi.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Wagub atas segala bantuan, doa dan suntikan semangat yang diberikan. Tanpa dukungan beliau, mungkin saya tidak bisa berangkat mengikuti ekspedisi yang mengobarkan semangat keberagaman dan kebanggaan Indonesia, “ tukas Sanca.
Dalam kunjungan tersebut, Sanca menyerahkan hasil dokumentasi kegiatan di Puncak Salju, Pegunungan Jaya Wijaya. Sebagai apresiasi tanda terima kasih kepada Pak Wagub yang telah mensupport Ekspedisi Bhinneka Tunggal IKa dan kegiatan kepecintaalaman secara umumnya,” tutur Sanca.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut Wagub Agus Arifin Nu’mang juga mengapresiasi perjuangan yang dilakukan oleh Tim Ekspedisi Bhinneka Tunggal Ika dalam menghadapi medan yang sulit untuk mencapai puncak tertinggi Indonesia itu.
“Suatu kesyukuran semua anggota Tim kembali dengan selamat dan perasaan bangga juga karena perwakilan pemuda Sulsel juga bisa sampai di puncak” ucap Pak Agus yang juga ketua IOF Sulsel.
Agus berharap semoga kedepannya pemuda Sulsel kedepannya agar terus mengukir prestasi yang lebih lagi, baik itu dalam kegiatan kepecintaalaman maupun kegiatan kepemudaan lainnya. “ Semoga kegiatan ini menjadi acuan pemuda Sulsel untuk lebih giat lagi untuk mengukir prestasi, khususnya di dunia kepetualangan. Kita tunggu ekspedisi selanjutnya” kata Wagub dengan senyuman khasnya.
Ketua pelaksana pendakian, Hendrata Yudha menjelaskan, pendakian dua puncak tertinggi di Indonesia awal bulan oktober kemarin digagas guna menumbuhkan semangat Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika bagi generasi muda Indonesia. Dengan pendakian ini, ingin membuktikan bahwa setiap jengkal dan titik yang ada di wilayah pendakian merupakan bagian dari NKRI yang tidak terpisahkan. Untuk itu harus menjadi perhatian kita bersama, sehingga wajib dijaga dan dirawat demi kehidupan kita bersama. (Imr/tat)