Depok,reportasenews.com – Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Shomad menyatakan belum memiliki data berapa jumlah penderita Demam Berdarah Dengeu (DBD). Hal itu diutarakannya setelah wartawan menanyakan kasus meninggalnya warga RT06/12 Kelurahan Mampang, Muhammad Hafiz (13) karena terjangkit DBD.
“Belum ada, kita sedang mendata. Bisa jadi digigit nyamuknya di tempat lain, sakitnya di Depok. Harus diselidiki. Saya pernah kena DBD pas awal jadi Wali Kota, ngga tahunya kena DBD pas kunjungan kerja, bukan dikantor atau rumah,” kata Idris saat penyerahan kurban di Cilangkap, Depok, Kamis (23/8/2018).
Ketika ditanya soal Pemkot Depok diminta turun tangan mencegah dan memutus persebaran DBD, kata Idris, warga jangan langsung menyerahkan seluruh permasalahan kepada pemerintah dengan alasan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang dimiliki.
“Harapan saya jangan ini karena tupoksi, jangan seperti itulah. Tumbuhkan kesadaran diri kita masing-masing, bahwa diri kita bertanggung jawab. Masalah kebersihan, jentik dan sebagainya,” ujarnya.
Mengenai anggapan upaya membunuh nyamuk dengan fogging, Idris menyebut hal tersebut hanya sekedar persepsi.
“Ini kan pro kontra, persepsi tentang fogging tidak dapat menyelesaikan masalah. Memang kalau untuk penyelesaian DBD secara tuntas bukan itu satu-satunya,” tandasnya. (jan/ltf)