Pasuruan, reportasenews.com – Warga Dusun Sungikidul, Desa Sungiwetan, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan, Jatim, mendesak pada pelaksana tol Gempol-Pasuruan (Gempas), segera membangun akses jalan yang saat ini tertutup. Pasalnya, sejak adanya tol, warga harus berputar melewati jalan desa sejauh 3 kilometer untuk beraktifitas maupun silaturahmi ke kerabatnya.
Kepala Desa Sungiwetan, M Erfan mengatakan, sejak adanya proyek tol di desanya, akses jalan dusun terputus, sehingga warga merasa keberatan. Sebab jalan dusun itu, menjadi akses warga Dusun Sungikidul untuk beraktifitas.”Pembangunan jalan tol telah membelah dusun ini, seperti menjadi dua bagian, yakni sisi barat dan sisi timur,” kata Erfan, Rabu (28/2/2018).
Menurut dia, saat ini warga Dusun Sungikidul, dari kedua sisi masih bisa menyebrangi jalur tol untuk keperluan. Tapi, hal itu dipastikan tidak dapat dilakukan, bilamana jalan tol sudah selesai dibangun dan difungsikan.”Jika pembangunan tol selesai, warga di kedua sisi itu harus berputar, salah satunya bisa melewati desa Tidu, tetangga desa,” ujarnya.
Dengan memutar, warga harus menempuh jalur sepanjang 3 kilometer, lebih jauh dari sebelumya yang berjarak puluhan meter saja. Warga desak pada pelaksana tol segera membangun akses jalan baru (jembatan penghubung) untuk warga Dusun Sungikidul.“Jalan yang tertutupi oleh proyek itu akses utama, dan warga sekitar lebih dekat menuju ke tempat bekerjanya,” ungkap Erfan.
Namun demikian, kegelisahan warga dikatakan oleh Erfan, bakal dijawab oleh pihak pelaksana tol dengan membuat akses melintasi jembatan layang, termasuk bagian pembangunan jalan tol Gempol-Pasuruan.“Rencananya dilakukan seminggu terakhir ini dan mudah-mudahan bisa terwujud pelaksanaannya sesuai dengan harapan warga dusun,” tutup Erfan. (abd)