Thailand, reportasenews.com – Seorang warga Indonesia dan dua warga Thailand ditangkap karena melakukan penipuan di call center, mereka ini diduga menyamar sebagai pejabat pemerintah dan menipu orang untuk mentransfer sejumlah uang kekelompok tersebut.
Polisi memburu empat kaki tangan lainnya yang masih buron. Ke tujuh tersangka dicari dalam surat perintah penangkapan.
Tersangka yang ditangkap lalu diidentifikasi oleh polisi bernama Tommy Wu, seorang WN Indonesia yang ditangkap di sebuah rumah di daerah Rarm Intra Bangkok, dan Jirawat Klombang dan Jirapat Kanarujinanon. Mereka ditangkap di Chiang Mai dan dituduh melakukan kecurangan dan mengaku-aku sebagai pejabat pemerintah.
Polisi juga menyita lebih dari 100 item sebagai bukti – telepon genggam, komputer notebook, 77 buku akun bank, dan kartu kredit.
Kepala polisi nasional Chakthip Chaijinda mengatakan bahwa Tommy Wu telah meminta 8 orang Thailand dalam gengnya untuk mengoperasikan call center bodong dan menyasar Filipina serta negara-negara tetangga sebagai basis kejahatan mereka.
Anggota geng akan memanggil korban yang ditargetkan di Thailand, berpura-pura menjadi pejabat dari Kantor Pos, Departemen Investigasi Khusus atau polisi, dan mengancam untuk menempatkan mereka di balik jeruji besi karena mereka ditemukan terlibat dalam kejahatan terorganisir.
Korban diberi tahu untuk mentransfer uang ke rekening geng tersebut untuk membantu membuktikan bahwa mereka tidak bersalah dan menghindari penangkapan.
Polisi mengatakan bahwa uang tersebut dipindahkan ke dua tersangka yang ditangkap di Thailand, uang tersebut langsung dipakai untuk membeli bitcoin dan mengalihkan kepemilikan mereka kepada Tommy Wu.
Pejabat deputi kepala Biro Pariwisata Surachet Hakpan mengatakan berbagai unit kepolisian mengkoordinasikan serangan tersebut. Polisi juga bekerja sama dengan Kantor Anti Pencucian Uang (Amlo) untuk mencari 10 lokasi, yang menyebabkan 77 rekening bank dipakai untuk menyimpan sekitar 77 juta baht uang kejahatan, enam mobil dan dua properti. Total aset yang disita bernilai sekitar 120 juta baht.
Dia memperingatkan bahwa orang-orang yang setuju untuk membuka rekening bank untuk digunakan dalam penipuan harus segera berhenti melakukannya, atau menghadapi tindakan hukum.
Peerapat Ingpongphan, seorang direktur Amlo, mengatakan bahwa kantor tersebut akan mengembalikan sekitar 2 juta baht yang diambil dari empat korban dalam waktu dua minggu.
Kantor tersebut sekarang memantau 400.000 akun di seluruh negara yang memiliki transaksi mencurigakan. Akun tersebut akan diperiksa untuk mencegah penggunaannya sebagai kaki tangan kejahatan. (Hsg)