Jakarta,reportasenews.com – Hingga saat ini masih banyak kejadian yang membuat warga semakin terpisah dan menjauh. Terlebih saat pelaksanaan Pilgub DKI Jakarta. Warga makin terkotak-kotak dan tidak bersatu. Padahal penting bagi warga untuk tetap menjaga persatuan Indonesia.
Ketua Relawan Melawai Novita Dewi mengatakan, situasi bangsa, khususnya di Jakarta, dikesankan oleh banyak pihak seakan-akan dalam kondisi yang lemah dalam persatuan. Kesan tersebut, bukan saja tidak mencerminkan kenyataan, tapi juga berbahaya bagi persatuan bangsa itu sendiri. “Dari hasil rembug reboan, muncul pandangan agar hal-hal yang tidak konstruktif bagi persatuan Indonesia harus dieleminasi, atau bahkan dihilangkan dari bumi Indonesia,” jelas Novita, Rabu (29/3).
Boy Sadikin selaku Ketua Relawan Anies-Sandi mengatakan, dari hasil pertemuan dengan masyarakat, sebenarnya banyak yang ingin agar suasana persatuan, persaudaraan dan silaturahmi, dapat terus terbangun. “Bagi warga, yang seharusnya muncul adalah keutamaan, yang dasarnya adalah Pancasila, dan nilai-nilai kepatutan umum yang luhur,” jelasnya.
Hal itu pun terlihat dari sejumlah rembug reboan. Rembug reboan yang digelar oleh relawan Anies-Sandi di 44 titik se-Jakarta itu memang memberikan masukan bagi pasangan Anies-Sandi. Sutrisno Muslimin, misalnya, salah seorang relawan Anies-Sandii itu menginginkan agar di negeri ini, yang tumbuh adalah politik dengan keluhuran, yang mencerminkan kepemimpinan khidmat, seperti sila keempat Pancasila.
Dari berbagai pertemuan-pertemuan itulah, warga berinisiatif hendak menyelenggarakan suatu perayaan persatuan. “Warga mengusulkan suatu bentuk perayaan berupa karnaval,” ucap Sutrisno.
H. Iwan Ridwan, relawan lainnya juga mengajak seluruh warga untuk bersama-sama meramaikan karnaval tersebut. “Mari kita tunjukkan persatuan Indonesia dengan bersuka cita, tunjukkan kita bisa bersatu,” ucapnya. (*)