PROBOLINGGO, REPORTASE – Sejumlah warga dari berbagai daerah, masih berbondong–bondong mendatangi padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, di Desa Gading wetan, Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo, Kamis (14/10).
Tidak hanya warga sekitar, luar daerah dan Indonesia saja yang ingin melihat saudara dan kerabatnya. Bahkan, dari Negara Malaysia pun rela datang ke padepokan untuk melihat anggota keluarganya di pemondokan padepokan.
Salah satunya adalah Muhammad Bin Ja’far, warga dari Malaysia, ia rela datang ke padepokan ingin melihat keberadaan cucunya yang dikabarkan berada di pemondokan Dimas Kanjeng, ia ingin menjemput cucunya yang tak pulang-pulang.
“Saya dari Malaysia untuk menegok cucu saya disini, yang katanya ada di padepokan Dimas Kanjeng ini, saya ingin memastikan keberadaan cucu saya yang belum pulang ke rumah di Malaysia,â€tutur Muhammad Bin Ja’far, saat mendatangi ke padepokan.
Di Malaysia, padepokan Dimas Kanjeng tidak dikenal sebagai pengganda uang, melainkan terkenal karena ajaran sesatnya.
â€Kalau di Malaysia padepokan ini dikenal ajaran sesat, tapi saya tidak tahu enar apa tidak, makanya saya datang ke sini untuk memastikan keberannya,â€tambahnya.
Namun sayang, mereka tidak diperbolehkan masuk oleh petugas, yang menjaga ketat akses masuk menuju padepokan. Padahal mereka sudah rela jauh-jauh dari kampung halamannya ke padepokan, untuk mengecek dan menjemput kerabatnya.
Pihak kepolisian menyarankan  warga yang ingin mengetahui identitas pengikut atau ingin menjemput keluarganya, agar mendatangi kantor kecamatan setempat. Hingga hari ini (14/10) jumlah pengikut dilaporkan masih bertahan di padepokan masih ratusan orang. (fiq)