Mataram, reportasenews.com – Gara-gara gubernurnya dihina, warga NTB geram, mereka menuntut supaya penghina pemimpin salah satu organisasi terbesar di NTB, dibawa ke jalur hukum.
Keresehan warga NTB itu disampaikan Humas dan Protokol Pemprov NTB atas informasi penghinaan yang diterima Gubernur NTB, Dr. TGH. M.Zainul Majdi, atau yang lebih akrab disapa TGB, di Bandara Changi Singapura oleh Steven Hadisurya Sulistyo.
Gubernur yang merupakan ulama besar dan kebanggaan masyarakat NTB itu mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat NTB tetap tenang dan tidak terprovokasi untuk bertindak anarkis. Imbauan tersebut disampaikan Gubernur saat menunaikan Salat Jumat di Masjid Hubbul Wathah, Islamic Center, Kota Mataram, Jumat (14/4).
Selepas Salat Jumat, Gubernur tampil di mimbar untuk mengklarifikasi kejadian dan mengimbau agar masyarakat NTB tetap tenang dan mengedepankan akal sehat. TGB mengatakan bahwa memang benar peristiwa penghinaan tersebut menimpa Gubernur dan keluarga sewaktu antre di Bandara Singapura.
Dalam kesempatan tersebut TGB menyampaikan agar masyarakat NTB mampu menahan diri dan bersikap memaafkan.
“Menghadapi keadaan apapun di dunia, sesungguhnya Islam telah memberi panduan yang terbaik melalui Alquran dan Hadits”, terang ulama kharismatik itu.
“Kami mengimbau supaya semua masyarakat jamaah di NTB aupaya tidak terprovokasi dengan penghinaan itu, karena kami sudah memaafkannya”, ujarnya
Peristiwa penghinaan itu terjadi pada Minggu (9/4) sekitar pukul 14.30 waktu setempat. Ketika itu, Zainul atau yang biasa disapa Tuan Guru Bajang (TGB) dan istrinya tengah antre di Konter Batik Air yang ada di Bandara Changi. Singapura ketika TGB hendak bertolak menuju Jakarta.
Tiba-tiba dari arah belakang, muncul seseorang pria bernama Steven Hadisurya Sulisty kemudian melontarkan protes karena merasa antre lebih dulu. Si pria menduga jika TGB tidak antre dan langsung masuk ke antrean. Yang memicu salah paham hingga Steven Hadisurya Sulisty mengelurkan kata-kotor yang menghina TGB.
Sehingga memicu kemarahan dari semua warga NTB. Namun setelah mengetahui yang dihina adalah gubernur NTB, Steven Hadisurya Sulisty kemudian meminta maaf melalui surat bermaterai. (zxy)