Menu

Mode Gelap
Arus Mudik Lebaran di Pelabuhan Dwikora Pontianak Mulai Padat

Internasional · 26 Nov 2016 17:14 WIB ·

Warga Sipil Non-Muslim Kini Dilatih Senjata Untuk Melawan Rohingya


					Pelatihan senjata api kepada penduduk desa non-muslim untuk melawan minoritas Rohingya / Human Right Activist Perbesar

Pelatihan senjata api kepada penduduk desa non-muslim untuk melawan minoritas Rohingya / Human Right Activist

BURMA, REPORTASE: Kelompok pejuang HAM melaporkan bahwa milter dan polisi Burma sudah menjalakan perekrutan warga sipil  untuk melawan minoritas Rohingya, dan warga sipil non muslim ini dilatih memakai senjata api

Pihak berwenang di Myanmar mengatakan pasukan keamanan telah mulai mempersenjatai dan melatih warga non-Muslim di utara negara bagian Rakhine untuk melawan ancaman dari pejuang mujahidin kelompok minoritas Rohingya.

Laporan HAM mengatakan langkah mempersenjatai warga sipil disana dapat membuat meluasnya konflik konflik berdarah diantara sesama warga sipil di Rakhine.

Kolonel Sein Lwin, kepala polisi Rakhine, kepada kantor berita Reuters pada hari Rabu menyebutkan bahwa pasukannya telah mulai merekrut warga dari warga Buddha Rakhine dan non-Muslim lainnya di kota perbatasan Maungdaw.

Kandidat yang tidak memenuhi standar pencapaian pendidikan, atau kriteria seperti tinggi badan minimal, tetap diperlukan untuk perekrutan sebagai kaki tangan polisi reguler dan akan diterima untuk program ini, katanya.

“Tapi mereka harus menjadi warga lokal,” kata Sein Lwin. “Mereka harus melayani di tempat mereka sendiri.”

 

burma-01

Min Aung, seorang menteri di Rakhine parlemen dan anggota Liga Nasional Aung San Suu Kyi untuk Demokrasi, mengatakan hanya warga yang memenuhi syarat boleh mendaftar untuk pelatihan polisi, maka ini mengesampingkan peran 1,1 juta Rohingya yang tinggal di Rakhine, yang ditolak kewarganegaraan oleh pemerintah.

Polisi juga akan mulai merekrut warga sipil di Sittwe, ibukota Rakhine negara, pekan depan.
Lin Lin Oo, seorang pejabat polisi, mengatakan bahwa awalnya 100 direkrut berusia antara 18 dan 35 akan menjalani program pelatihan 16-minggu dipercepat di Sittwe pada 7 November. Program ini tampaknya akan berlanjut terus  (HSG/ Al Jazeera/ Reuters)

Komentar
Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ajak Awasi Pemilu 2024, Bawaslu Gelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif

8 Desember 2023 - 16:58 WIB

Antisipasi Gangguan Keamanan Jelang Nataru, Petugas Rutan Situbondo Geledah Blok Hunian WBP

8 Desember 2023 - 14:03 WIB

Polri Mutasi Ratusan Personel, Ada Kapolda Berganti Pimpinan

8 Desember 2023 - 09:30 WIB

Antsipasi Banjir dan DBD Koramil 1207-10/Tarentang Bersihkan Saluran Air

7 Desember 2023 - 20:36 WIB

Petugas Damkar Situbondo Tangkap Ular Piton Sepanjang 4 Meter

7 Desember 2023 - 18:01 WIB

Tokoh Lintas Agama Ngawi Tanda Tangani Deklarasi Pemilu Damai 2024 

7 Desember 2023 - 15:54 WIB

Trending di Daerah