TANGERANG, REPORTASE – 10 November nanti, mantan Ketua KPK Antasari Azhar akan bebas bersyarat. Ia sebelumnya divonis penjara selama 18 tahun, karena tuduhan turut serta dalam pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zuklarnaen. Kasus itu juga diwarnai skandal yang melibatkan caddy cantik Rani Juliani.
Sejak 10 bulan lalu, Antasari menjalani proses asimilasi di sebuah kantor Notaris di Tangerang Banten. Di sana ia menjadi partner berdiskusi atau berbagi masalah hukum yang dialami oleh kantor tersebut.
Sebagai ganjaran atas jasa konsultasi itu, Antasari diberi upah Rp 3 juta per bulannya. Meski demikian, upah itu langsung masuk ke kas negara, bukan kepada Antasari sendiri. Sang pemilik kantor notaris, Handoko Halim, adalah teman dekat Antasari sejak masa kuliah di Universitas Sriwijaya.
Ia mengaku terpanggil untuk membantu teman akrabnya sejak jaman kuliah itu, ketika Antasari membutuhkan tempat untuk berasimilasi.
Lalu apa rencana Antasari ke depan? Apakah betul ia akan kembali membongkar kasusnya itu? Jurnalis Reportasenews.com berkesempatan mewawancarai Antasari Azhar secara langsung.
REPORTASENEWS (RN):
10 November nanti bapak akan bebas bersyarat kira-kira rencana ke depannya akan seperti apa Pak?
ANTASARI AZHAR
Saya belum memikirkan rencana kedepan karena perhitungan saya setelah saya bebas 1 sampai 3 bulan saya ingin istirahat dulu menentukan Langkah apa untuk menjawab pertanyaan tadi sekarang saya belum bisa jawab.
REPORTASENEWS (RN):
Jadi belum ada rencana misalnya mau buka law firm atau kembali ke bidang hukum begitu Pak?
ANTASARI AZHAR
Nggak, yang pasti pasti, salah satu di sela-sela Kegiatan saya, saya sempatkan untuk mengajar
REPORTASENEWS (RN):
Nanti tanggal 10 November itu ada acara khusus? misalnya syukuran atau…?
ANTASARI AZHAR
Nggak ada acara khusus hanya spontanitas. Jadi saya keluar LP Besok itu Perpisahan dengan teman-teman… di dalam kan sudah lama saya kumpul sama mereka.
REPORTASENEWS (RN):
Dan katanya disana Jadi yang dituakan ya Pak?
ANTASARI AZHAR
Ya apa boleh buat tapi bukan istilahnya apa itu jaman dulu… preman gitu ya.. bukan.. saya bukan preman. yaa tempat mereka curhat masalah pribadinya, masalah kasus yang dihadapi, masalah keluarga.. ya saya senang saja.. kan ada yang mengatakan bahwa sebaik-baik manusia yang bermanfaat untuk orang lain. saya senang saja..
Nah kalau besok itu hanya spontanitas. Saya keluar jam 10.00, harapan saya, saya sudah keluar pintu disambut keluarga pertama kali, setelah itu atas permintaan Kalapas saya akan memberikan konferensi pers.. Kenapa konferensi pers, saya sediakan tempatnya? karena nanti kita sudah antisipasi banyak media. kalau satu satu saya layani nanti.. Aduuuh… jadi sekaligus saja keseluruhan. Nah setelah itu menuju mobil saya, sama keluarga pulang lah di rumah.. di rumah nanti saya nyampe, saya doa selamat.. potong tumpeng makan siang bersama..
REPORTASENEWS (RN):
Kemarin akhir-akhir ini ada yang menyebutkan bahwa nanti setelah Bapak bebas bersyarat, bapak akan buka-bukaan tentang kasus Bapak.?
ANTASARI AZHAR
Kita hindari dulu lah pertanyaan itu. berilah kesempatan saya. Saya mau bebas. mau tenang dulu.. itu kan kata orang, tapi saya katakan Saya sudah Sudah ikhlaskan semua. Saya tidak dendam.. dan masalah kecewanya saya, bencinya Saya, dendamnya saya.. karena kasus saya, berapa waktu saya terbuang, saya tinggalkan nanti di LP. jadi saya pulang dengan hati yang tidak terbebani hal-hal seperti itu
REPORTASENEWS (RN):
Tapi ada kasus yang sebenarnya masih berjalan ya Pak ya? kasus gugatan bapak ke Rumah Sakit Mayapada tentang penghilangan barang bukti itu kan masih berjalan atau sudah putus?
ANTASARI AZHAR
Sudah.. sudah.. ditolak. ditolak tanpa ada jawaban.
REPORTASENEWS (RN):
Lalu bapak tidak melakukan upaya hukum lagi?
ANTASARI AZHAR
Saya sudah tahu tahu jawabannya pasti akan ditolak. semua upaya hukum yang saya lakukan ditolak. ya sudah..
REPORTASENEWS (RN):
Tapi kan sekarang rezimnya sudah berganti pak. mungkin Bapak ada harapan begitu?
ANTASARI AZHAR
Saya itu hanya minta, bukan saya ingin membuat kasus baru. saya hanya meminta kejujuran dari rumah sakit Mayapada. Jujurlah.. kemana baju itu. dia bilang oh waktu itu disini kami lupa nyimpen. Ya sudah ya.. Bagi saya yang penting ada kejelasan gitu. Ini kan kan hilang sekarang kan gak tau kemana juntrungannya itu. gak boleh itu. itu saja yang saya minta..
REPORTASENEWS (RN):
Sebenarnya bisa dituntut juga sebagai pidana penghilangan barang bukti?
ANTASARI AZHAR
Seharusnya… tapi saya pikir sudah lah capek Saya. capek Saya… capek saya berkasus. menggapai keadilan itu tidak mudah. itu saya cari kan untuk keadilan.
REPORTASENEWS (RN):
Jadi untuk kasusnya sendiri untuk sementara ini Bapak belum berpikir atau lupakan saja? Seperti apa Pak?
ANTASARI AZHAR
Saya anggap sudah selesai. saya sudah jalan
REPORTASENEWS (RN):
Mengenai rasa ketidakadilan yang Bapak rasakan?
ANTASARI AZHAR
Saya menjalani keputusan-keputusan yang menyatakan saya harus menjalani hukuman. saya jalani tapi bukan karena perbuatan yang didakwakan, karena Siapa yang melakukan?
REPORTASENEWS (RN):
Berarti Bapak menjalankan karena?
ANTASARI AZHAR
Karena saya penegak hukum harus menjalani… menghargai putusan pengadilan.
REPORTASENEWS (RN):
Oh.. karena menghargai keputusan pengadilan?
ANTASARI AZHAR
Karena putusan pengadilan itu. saya kan mantan jaksa. pengadilan itu dulu waktu saya masih aktif, kita sering mendengar, putusan pengadilan itu sekalipun salah, harus dianggap benar.. dilaksanakan. kalau kita jaksa harus dieksekusi sekalipun salah..
REPORTASENEWS (RN):
Terus kalau ada rasa ketidakadilan, Bapak mungkin bisa menuntut lagi?
ANTASARI AZHAR
Masih ada keadilan Tuhan. Biar Tuhan menjawab semua. Dan saya yakin dari sejak zaman Raja Raden Wijaya, beliau sudah mengatakan kebenaran itu suatu ketika akan jaya. Sejak jaman itu sudah begitu.
REPORTASENEWS (RN):
Jadi walaupun ada keputusan pengadilan yang Bapak rasa tidak adil, suatu saat kebenarannya akan muncul dengan sendirinya?
ANTASARI AZHAR
Iya dan saya sudah jalani keputusan itu. yang nanti Insya Allah beberapa hari lagi bebas.
REPORTASENEWS (RN):
Kalau keluarga sendiri bagaimana Pak? saya tahu kalau istri bapak berkali-kali bilang ikhlas dengan keadaan itu, tapi bagaimana mungkin keluarga Bapak yang lain? atau mungkin dari keluarga korban Pak Nasrudin sendiri. mereka mungkin belum puas?
ANTASARI AZHAR
ya Tentunya saya tidak bisa jawab dong Mas. Itu kan terserah mereka.
REPORTASENEWS (RN):
Kalau mereka misalnya mengajukan semacam gugatan lagi dan Bapak jadi saksi?
ANTASARI AZHAR
Silahkan.. saya siap. tapi inisiatif jangan dari saya… sudah lah saya sudah jalani. 7 tahun 6 bulan saya di dalam sejak 4 Mei 2009.
REPORTASENEWS (RN):
Menikmati masa tua ya Pak?
ANTASARI AZHAR
Iya.. Umur saya sekarang 63, yang 2 bulan lagi 64. umur orang Indonesia berapa sih? berilah saya kesempatan menikmati hari tua saya. saya gak mau mengurusi hal-hal beginilah. biar keadilan Tuhan nanti akan menjawabnya. Siapa yang seharusnya masuk penjara masuk kan dia Ya Tuhan. hanya berdoa saja saya. ya Allah yang melakukan ini, mereka masukkan ke penjara kalau itu hukum-Mu berjalan. kan begitu
REPORTASENEWS (RN):
Tapi bapak sendiri merasa bahwa dari dari kasus Bapak itu Bapak sudah sudah mengungkap semua yang Bapak ketahui atau ada yang belum diungkap?
ANTASARI AZHAR
Itu biar urusan sayalah. kita tidak usah lagi buka itu. Mas juga jangan coba memancing masalah kasus lah. capek saya.. bayangkan selama 7 tahun 6 bulan saya di dalam (penjara), 6 tahunnya saya bolak-balik ke persidangan saja. mulai dari banding, kasasi, PK, ke MK uji materi, gugatan perdata. Tapi gak ada yang mau dengar yang saya ungkapkan. semua terasa menulikan diri. setelah saya sudah menjalani, sebentar lagi saya pulang. yaaa paling lama tiga bulan saya istirahat menenangkan diri, baru saya pikir menentukan mau kemana tenaga dan pikiran ini. apa yang saya perbuat untuk bangsa ini.
Kalau pun ada pihak yang merasa bahwa saya diperlakukan tidak adil, mereka mau buka lalu minta bantuan saya, saya ikut. tapi kalau saya sendiri, tidak…! karena saya Sudah ikhlaskan. kalau saya mengajukan berarti saya tidak ikhlas. jadi jangan ganggu keikhlasan saya. Nah makanya besok besok pun kalau dalam rangka perpisahan saya dengan warga binaan yang lain di dalam, saya undang Ustad Cepot memberi tausyiah dengan judul nikmatnya keikhlasan. Sejak saya Ikhlas itu tidak ada beban. (Danendra)