Menu

Mode Gelap

Internasional · 28 Sep 2016 16:57 WIB ·

WhatsApp Tersandung Regulasi Informasi Di Jerman


					Foto ilustrasi Perbesar

Foto ilustrasi

JAKARTA, REPORTASE – Baru baru ini lembaga otoritas perlindungan data dan informasi DPA dinegara Jerman (Hamburg Commissioner for Data Protection and Freedom of Information) meminta agar WhatsApp (WA) menghentikan aktifitas menyerap data informasi user khusus bagi warganegara Jerman.

Saat ini diperkirakan sekitar 35 juta pemakai smartphone di Jerman memakai WA sebagai sarana komunikasi chatting mereka. WA sendiri statusnya sudah menjadi milik dari Facebook (dibeli dengan harga $ 19 juta tahun 2014) dan banyak dipakai lapisan user anak muda yang juga mempunyai akun facebook.

“Saat akuisisi pembelian, muncul pernyataan bahwa data pengguna WA tidak akan dibagikan kepada pihak lain atau pihak organisasi induknya. Fakta bahwa sekarang terjadi tidak hanya menyesatkan pengguna dan masyarakat, tetapi juga merupakan pelanggaran hukum perlindungan data nasional,” ujar komisari DPA, Johannes Caspar.

Facebook memiliki kantor pusat di Jerman di Hamburg dan karena itu berada di bawah yurisdiksi Caspar ini.

Perihal larangan ini pihak Facebook sedang melakukan negosiasi ulang dengan DPA di Jerman. Pihak otoritas DPA keberatan karena data informasi di WA akan dibagi kepada perusahaan induknya Facebook.

WhatsApp menimbulkan kontroversi pada bulan Agustus ketika mengumumkan bahwa WA mengubah kebijakan privasi untuk memungkinkan data yang akan dibagi dengan perusahaan induknya.

“Kami akan mengajukan banding disini dan kami akan bekerja dengan Hamburg DPA dalam upaya untuk menjawab pertanyaan mereka dan menyelesaikan masalah apapun,” kata sumber Facebook.

Disebutkan, koordinasi yang lebih baik dengan Facebook akan membantu untuk memerangi spam yang memungkinkan Facebook untuk menawarkan jenis iklan tertentu yang sesuai dengan minat pengguna antar teman yang mempunya akun yang sama.

Ini artinya juga akan berbagi nomor telepon dan rincian terakhir kali pengguna masuk ke WhatsApp.

Uni Eropa dan AS regulator bereaksi dengan hati-hati, mengatakan bahwa update yang akan keluar nanti akan diselidiki dan diteliti. Komisaris Informasi Inggris juga melihat perlunya beberapa perubahan mengenai perubahan regulasi ini. (HSG)

 

 

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ijazah Ditahan Pihak Sekolah, Orang Rua Siswa Geruduk SMKN 3 Depok

24 Januari 2025 - 06:25 WIB

Siswa SD dan PAUD Makan Bergizi Gratis di Atas KRI Banda Aceh

23 Januari 2025 - 16:35 WIB

Kejati DKI Periksa Walikota Jakarta Barat Terkait Dugaan Korupsi Disbud

23 Januari 2025 - 14:16 WIB

Baznas Akan Salurkan Bantuan untuk Bangun Pemukiman di Gaza

23 Januari 2025 - 13:58 WIB

Harapan dan Inovasi Generasi Muda di Tengah Ancaman Kebakaran 

23 Januari 2025 - 12:41 WIB

Polisi Akan Telusuri Akun Media Sosial Tampilkan Tutorial Gantung Diri

23 Januari 2025 - 10:46 WIB

Trending di Daerah