Amerika, reportasenews.com – Organisasi Kesehatan Dunia WHO telah menyatakan bahwa CBD – properti relaksan ganja yang digunakan dalam ganja medis – dibolehkan dipakai oleh pasien yang membutuhkan.
Karena legalisasi ganja telah menyebar dengan cepat ke seluruh Amerika Serikat dan di seluruh dunia, pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa kita tidak memiliki cukup penelitian untuk menampik sisi manfaatnya.
Setelah berbulan-bulan melakukan musyawarah dan penelitian, WHO telah menyimpulkan bahwa cannabidiol (CBD) adalah substansi yang berguna untuk perawatan epilepsi dan paliatif, dan tidak menimbulkan risiko kecanduan.
WHO akan menjalankan penelitian ganja yang lebih lengkap tahun depan, menilai semua zat yang terkait dengan ganja, dokter dan industri ganja telah menunggu keputusan ini selama berbulan-bulan.
Jika WHO memilih untuk mengijinkan obat tersebut, dokter dapat meresepkan ganja medis secara global.
Laporan tersebut, yang diterbitkan hari ini, juga merekomendasikan untuk menerapkan pembatasan pada fentanil, opioid sintetis yang telah membunuh ribuan orang di epidemi kecanduan obat-obatan di Amerika.
‘Ada peningkatan minat dari Negara-negara Anggota dalam penggunaan ganja untuk indikasi medis termasuk untuk perawatan paliatif,’ kata laporan tersebut.
‘Menanggapi minat dan peningkatan penggunaan, WHO dalam beberapa tahun terakhir mengumpulkan bukti ilmiah yang lebih kuat mengenai penggunaan terapeutik dan efek samping dari komponen ganja.’
Kesimpulannya, para penulis mengatakan: ‘Bukti terbaru dari penelitian hewan dan manusia menunjukkan bahwa penggunaannya dapat memiliki nilai terapeutik untuk kejang karena epilepsi dan kondisi terkait.’
Mereka menambahkan bahwa ‘informasi terkini tidak membenarkan penjadwalan cannabidiol’, dan menyatakan bahwa mengkonsumsi ganja medis tidak akan menyebabkan kecanduan THC, psikoaktif ganja yang menginduksi ‘tinggi’.
Raul Elizalde, seorang bapak dari Meksiko yang berjuang untuk mendapatkan perawatan putrinya yang menderita epilepsi, mengatakan bahwa ia dihadapkan situasi emosional.
Dia meminta pemerintah Meksiko untuk melegalkan ganja medis sehingga anak perempuannya yang lahir pertama, Grace, yang pernah menderita ratusan kejang per hari, dapat mengakses CBD. Sekarang, anaknya hanya menderita beberapa serangan per hari.
“Saya gembira bahwa para pemimpin kesehatan internasional ini setuju bahwa CBD adalah zat yang memiliki nilai terapeutik untuk berbagai kondisi medis,” kata Elizalde, pendiri dan presiden HempMeds Mexico, kepada Daily Mail Online, Rabu.
Berbicara bulan lalu tentang pengalaman keluarganya yang berkecimpung dalam dunia ganja medis, Elizalde mengakui bahwa dia tidak pernah mempertimbangkan manfaat medis dari obat yang telah menyebabkan kekacauan dan penderitaan di negaranya.
Tapi setelah pengobatan dan operasi terbukti sia-sia bagi Grace, dia dan istrinya, dari Monterrey, sebuah wilayah konservatif dan tradisional di utara Meksiko, memutuskan untuk mencoba CBS.
“Ganja telah mengubah hidup kita,” kata Elizalde kepada Daily Mail Online.
‘Saya tidak pernah menyangka akan melakukan ini, bahwa ganja akan menjadi bagian dari kehidupan kita. Tapi Grace mengubah segalanya. Sekarang saya tahu bahwa hanya menggunakan CBD seperti mengkonsumsi suplemen kesehatan. Ini bukan pengganti perawatannya, tapi itu telah mengubah hidupnya.” (Hsg)