Menu

Mode Gelap

Nasional · 9 Okt 2016 22:13 WIB ·

Wisata Budaya Arakan Pengantin


					Salah satu peserta pasangan Arakan Pengantin Perbesar

Salah satu peserta pasangan Arakan Pengantin

PONTIANAK, REPORTASE – Menikah adalah hal yang sacral, ada moment moment yang tidak terlupakan dan sebagian besar merupakan akar budaya yang wajib dilestarikan. Salahsatunya dalam pernikahan adat Melayu Pontianak, dimana pasangan menikah diarak keliling kampung. Tradisi ini telah mengakar di masyarakat Melayu sehingga tidak heran setiap tahunnya, perayaan hari jadi kota Pontianak, digelar festival Arakan Pengantin.

Untuk kedua kalinya, Kecamatan Pontianak Timur kembali berhasil merebut juara pertama dalam Festival Arakan Pengantin yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam rangka Hari Jadi (Harjad) Kota Pontianak ke-245 tahun 2016.

Tahun 2015 lalu, Pontianak Timur juga menduduki posisi puncak. Sedangkan Kecamatan Pontianak Selatan menduduki juara kedua dan Pontianak Barat juara ketiga.

Kecamatan Pontianak Selatan juga dinobatkan sebagai pengantin terfavorit, sementara peserta dengan barang antaran favorit direbut Kecamatan Pontianak Timur.

“Sebanyak 9 kelompok peserta ikut dalam Festival Arakan Pengantin ini, ” kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji didampingi Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di halaman Museum Negeri Provinsi Kalbar, Minggu (9/10).

Peserta arak-arakan pengantin mulai berparade dari halaman Museum Negeri melewati Jalan Ahmad Yani menuju Masjid Raya Mujahidin. Mereka bukanlah pasangan pengantin sungguhan, namun peserta ini hanya menampilkan kerapian keselarasan dan keelokan pakaian pengantin dan antaran pengantin yang berakar dari budaya Melayu Pontianak.

Ke-sembilan peserta Festival Arakan Pengantin itu merupakan perwakilan dari 6 kecamatan se-Kota Pontianak, Bank Kalbar, Sanggar Kembang Serumpun dan SMAN 5. Selain peserta arakan pengantin, ada 15 pasangan pengantin yang dinikahkan secara massal.

“Hal-hal seperti ini terus kita gali dan kita angkat ke permukaan, mulai dari kuliner, seni budaya arakan pengantin, saprahan dan sebagainya sehingga akar budaya khas Kota Pontianak tidak akan luntur,” ujarnya.

Pihaknya berupaya mengembalikan lagi pada tatanan-tatanan awal atau dasar dari setiap seni budaya maupun hal-hal lainnya yang bersifat tradisional di Kota Pontianak. Peringatan Harjad Pontianak tahun ini, lebih banyak menampilkan seni budaya yang menjadi aset Kota Pontianak.

Bahkan, pemkot tengah menyusun literatur jenis-jenis kue tradisional khas Kota Pontianak. Kendati sebagian besar kuliner tradisional sudah ditampilkan,namun tidak sedikit penganan tradisional itu yang belum diangkat ke permukaan. (ds)

 

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Korban Meninggal Kapal Karam di Perairan Situbondo Bertambah Satu, Total 2 Penumpang Meninggal

8 Desember 2024 - 21:53 WIB

KLM Lorena Safari Tenggelam Dihantam Gelombang di Perairan Situbondo, 1 Tewas dan 1 Hilang

8 Desember 2024 - 21:49 WIB

Percepat Situbondo Naik Kelas, Rio-Ulfi Bentuk Tim Transisi dan Ini Tugasnya

8 Desember 2024 - 13:43 WIB

Mobil Honda City Masuk ke Areal Persawahan, Sopir dan 2 Penumpangnya Luka-luka

8 Desember 2024 - 13:26 WIB

Diterjang Hujan Deras, TPT Sepanjang 20 Meter Ambrol di Situbondo

7 Desember 2024 - 21:35 WIB

Gegara Nyulut Rokok Saat Istrinya Tuangkan Pertalite, Rumah Warga Situbondo Terbakar

7 Desember 2024 - 13:32 WIB

Trending di Daerah