Menu

Mode Gelap

Jelajah · 7 Mei 2017 16:56 WIB ·

Wisata Kopi Lerek Gombengsari Banyuwangi Kian Naik Daun


					Wisata petik kopi di Dusun Lerek, Gombengsari Banyuwangi kian diminati turis manca negara. (foto: istimewa) Perbesar

Wisata petik kopi di Dusun Lerek, Gombengsari Banyuwangi kian diminati turis manca negara. (foto: istimewa)

Banyuwangi,reportasenews.com– Bicara soal citra rasa kopi tentulah selalu menarik. Mulai cara membuat dan menyajikan tentu saja aroma kopi, memiliki kekhasan masing-masing.

Menelisik kopi Lerek Gombengsari, yang rupanya mulai menarik perhatian penikmat kopi  lokal. Kopi ini ditanaman secara tradisional oleh warga Dusun Lerek, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi yang diperkirakan 850 hektar.

Asal muasal kopi banyak ditanam oleh perkebunan milik Belanda di Banyuwangi khususnya di wilayah Kalibaru dan Glenmore. Kopi jenis robusta yang hanya boleh ditanam oleh Belanda, akhirnya juga ditanam oleh warga pribumi sampailah di petani di Kalipuro.

Wisatawan dilibatkan mulai memetik kopi, menyangrai, menumbuk hingga menyeduh kopi hasil olahannya. (foto: istimewa)

Wisatawan dilibatkan mulai memetik kopi, menyangrai, menumbuk hingga menyeduh kopi hasil olahannya. (foto: istimewa)

Yang menarik kebiasaan warga Dusun Lerek,Desa Gombengsari,yang bersuku Osing ini yang membuat perlakuan kopi robusta ini berbeda. Mulai proses panen ,menyangrai hingga menyeduh diwarnai oleh adat Osing. Perlakuan kopi asal  Lerek, Gombengsari ini yang menjadikan kopi ini mulai naik daun. Lantaran itulah kawasan ini dijadikan destinasi pariwisata Banyuwangi, dimana pengunjung diajak menikmati susanana kebun kopi rakyat dan proses pembuatan bubuk kopi hingga penyajianya.

“Warna biji kopi yang dipetik harus berwarna merah. Bukan yang hijau karena masih belum matang dan akan mempengaruhi kualitas serta rasa kopi,” jelas Topik (50), salah satu petani kopi di Dusun Lerek, Desa Gombengsari.

Topik  menggambarkan, setiap halaman rumah warga di Desa Gombengsari memiliki pohon kopi jenis robusta yang sudah berusia puluhan tahun dan dipelihara secara turun temurun.

Wisatawan menikmati menggoreng kopi secara tradisional. (foto: istimewa)

Wisatawan menikmati menggoreng kopi secara tradisional. (foto: istimewa)

“Dulu rakyat biasa tidak mampu minum kopi murni karena memang orang ningrat saja yang memiliki banyak tanaman  kopi. Dalam proses waktu lahir tradisi warga Dusun Lerek memperlakukan kopi mulai proses tanam hingga memetik hasil. Proses penyajian kopi diwarnai dengan budaya setempat. Biasanya disajikan dengan memainkan alat musik aklung, atau tembang gandrung, biasanya musik patrol ini yang membedakan,” kata Budi pengamat kebudayaan Osing Banyuwangi kepada Reportasenews.com.

Kopi disini semakin dikenal lantaran ada festival mengyangrai kopi ala tradisional biasanya di  September oleh pemerintah setempat. Pengunjung dibolehkan terlibat dalam festival ini.

Para pengunjung wisata kebun kopi lerek biasanya dilibatkan mulai dari petik kopi, menjemur hingga menyangrai, menumbuk, mengayak bubuk kopi hingga membuat seduhan kopi hasil olahannya sendiri. Semua itu dilakukan secara tradisional.

“Ini pengalaman baru buat saya. Selama ini hanya mengetahui minum kopi dan coffee maker. Di sini pengolahan kopi masih secara tradisional,” jelas Hanks Zomer turis asal Belanda menyatakan kekagumanya atas kopi Lerek. (ric)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Relawan Covid-19 Rela Wakafkan Hidupnya Demi Bantu Sesama

21 April 2025 - 09:04 WIB

CBA : Copot Semua Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Bank DKI !

17 April 2025 - 08:55 WIB

DPR RI akan Bongkar Salinan Putusan Mahkamah Agung Palsu !

15 April 2025 - 08:54 WIB

Penggelapan Jaminan 452 Hektar, Siapa Berbohong ? BI atau Kemenkeu ?

23 Maret 2025 - 13:49 WIB

Kemenkeu, Sri Mulyani dan Gubernur BI, Perry Warjiyo. (foto. Ist)

Mengawali Masa Siaga Ramadhan, PLN UIT JBT Lakukan Audiensi dengan BPN, Perkuat Kolaborasi Pengamanan Aset

13 Maret 2025 - 20:20 WIB

Membedah Kontroversi Putusan Mahkamah Agung No. 1688 dan Pidato Presiden Prabowo

25 Februari 2025 - 07:45 WIB

Trending di Hukum