Palestina, reportasenews.com – Dua orang telah terbunuh dan ratusan lainnya cedera di tengah bentrokan terus-menerus antara warga Palestina dan pasukan Israel pada hari Jumat (08/12). Militan Palestina telah menyerukan “hari kemarahan” (day of rage) menyusul keputusan Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Sedikitnya dua warga Palestina tewas pada hari Jumat dalam demonstrasi pertama kali ‘Day of Rage’ di Tepi Barat yang diduduki, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza.
Seorang pria Palestina berusia 30 tahun tewas akibat tembakan Israel saat melakukan demonstrasi di Gaza pada hari Jumat, kantor berita Palestina WAFA melaporkan, mengutip Kementerian Kesehatan Palestina. Penduduk Gaza berusia 54 tahun lainnya meninggal, setelah terluka sebelumnya, Al Jazeera melaporkan.
Badan Bulan Sabit Merah mengatakan staf lapangan mereka merawat setidaknya 767 orang luka-luka. Pasukan Israel menembakkan tembakan munisi dan karet untuk menekan kemarahan massa Palestina, yang dipicu oleh pengakuan Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada hari Rabu.
Delegasi Palestina di PBB mengatakan keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel “mendiskualifikasi” AS untuk berperan sebagai juru perdamaian.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa AS bukan lagi merupakan perantara sah perdamaian Israel-Palestina menyusul keputusan Presiden Donald Trump di Yerusalem.
“Kami menolak keputusan Amerika atas Yerusalem. Dengan posisi ini Amerika Serikat telah tidak lagi memenuhi syarat untuk mensponsori proses perdamaian,” kata Abbas dalam sebuah pernyataan.
https://www.instagram.com/p/BcdD81clZAw/?taken-by=eye.on.palestine
https://www.instagram.com/p/BcdKcbYFc5g/?taken-by=eye.on.palestine
https://www.instagram.com/p/BcdBGJhlemW/?taken-by=eye.on.palestine
Langkah AS ini juga menuai kritikan keras dari sekutunya. Duta Besar untuk PBB dari Inggris, Swedia, Prancis, Jepang dan Italia mengkritik keputusan Presiden Donald Trump di Yerusalem.
Duta Besar Inggris Matthew Rycroft segera menyerukan untuk tenang. Dia mengatakan itu dalam sebuat cuitan di Twitter.
Berdiri berdampingan dengan 4 sekutu Eropa untuk memperjelas: # Yerusalem adalah untuk kesepakatan status akhir. Kami memohon kepada semua orang untuk tetap tenang dan menahan diri dari kekerasan. pic.twitter.com/3D8HBiDGQZ
– Matthew Rycroft (@ MatthewRycroft1) 8 Desember 2017
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa setidaknya 25 orang terluka dalam serangan udara Israel, termasuk enam anak.
Pesawat Israel telah mengebom sebuah kompleks pelatihan Hamas di Jalur Gaza. Hal itu disebutkan di Twitter, bahwa angkatan darat Israel IDF mengatakan bahwa pihaknya menahan Hamas “bertanggung jawab penuh atas semua tindakan bermusuhan melawan Israel” dari wilayah tersebut.
IDF menuding Hamas untuk bertanggung jawab atas semua tindakan bermusuhan terhadap Israel yang berasal dari Jalur Gaza
– IDF (@IDFSpokesperson) 8 Desember 2017
Sekitar 750 warga Palestina telah terluka dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Israel, menurut angka terbaru dari Bulan Sabit Merah Palestina.
Negosiator kepala Palestina Saeb Erekat mengatakan bahwa dia tidak akan berbicara dengan AS sampai keputusan untuk mengakui Yerusalem saat ibukota Israel dibalik. Diplomat tersebut mengeluarkan pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera TV. (Hsg)