BANYUWANGI, REPORTASE-Masyarakat Banyuwangi mulai besok, bersiap menyaksikan parade karnaval etnik. Parade tahunan yang dinama Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), menjadi ikon pariwisata baru di wilayah ujung timur Pulau Jawa itu.
Diprediksi sekitar 40.000 orang akan memadati Taman Blambangan Banyuwangi.
“Kami terus konsisten mengeksplorasi budaya kami. Banyuwangi Ethno Carnival pun kami gelar secara tematik tiap tahunnya dengan berpijak pada budaya lokal. Setelah tahun-tahun sebelumnya sempat mengangkat Gandrung, barong Using, Seblang, adat Kemanten Using tahun ini yang kami persembahkan adalah kisah legenda asal mula Banyuwangi,†kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas kepada pers di Banyuwangi, Jumat (11/11).
Anas menambahkan parade ini sengaja digelar dalam bentuk karnaval kontemporer untuk menjembatani tradisi dan budaya modern.
Tahun ini BEC mengangkat tema The Legend of Sritanjung Sidopekso. Ratusan talent yang memperagakan ragam busana tokoh legenda Banyuwangi yang ditampilkan dalam balutan desain kontemporer.
Tidak hanya penonton yang ingin menyaksikan BEC, namun perwakilan-perwakilan dari pemerintahan baik tingkat kabupaten dan provinsi juga hadir untuk belajar dan melihat langsung gelaran BEC.
“Banyak kepala daerah dan SKPD pemerintahan yang datang untuk melihat langsung BEC,” kata Kepala Bidang Humas dan Protokol Banyuwangi, Juang Pribadi, Jumat (11/11).
Di antaranya Bupati Tabanan, Bupati Bandung Barat, Wali Kota Cirebon, SKPD dari Pemkot Bandung, Pemprov Jawa Barat, DPRD Tulungagung, Malang, dan instansi pemerintahan lainnya. Juga ada Kementerian Pariwisata.
BEC kali ini juga akan dimeriahkan oleh kehadiran Puteri Pariwisata 2016, Dhika Faradhiba. (gan/pr)