JAKARTA, REPORTASE: Salah satu peristiwa astronomi yang ditunggu dibulan November 2016 ini bisa jadi adalah fenomena alam bernama “supermoon”. Disaat inilah posisi bulan akan berada dititik paling dekat dengan Bumi yang tercatat pernah terjadi sebelumnya sejak Januari 1948, atau sekitar 68 tahun silam.
Supermoon akan terjadi pada malam 14 November, lingkaran bulan akan muncul sampai 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari kondisi bulan purnama yang selalu kita liat tiap bulannya. Ini adalah masa edar dia paling dekat ke bumi, dan tidak akan kita jumpai lagi posisi terdekat ini sampai dengan putaran berikutnya pada 25 November 2034. Bisa jadi ini adalah supermoon terbesar yang pernah disaksikan manusia sepanjang hidupnya.
“Bulan purnama 14 November tidak hanya bulan purnama terdekat ditahun 2016, tetapi juga mencatat rekor bulan purnama terdekat di abad ke-21,” kata NASA. “Supermoon tidak akan datang dekat ini ke Bumi lagi sampai 25 November 2034”.
Sesungguhnya bagaimana bulan bisa tampak sangat besar dan lebih terang dari biasanya? Mudah saja. bulan mempunyai grais edar putarnya mengelilingi bumi bukan berbentuk bulat, tapi garis edarnya adalah lonjong, atau punya garis orbit elips (eliptikal), satu sisi lonjong bulan disebut “perigee” yakni sekitar 48.280 km lebih dekat ke bumi, dari sisi lainnya yang terjauh adalah disebut “apogee”.
Ketika garis edar bulan dititik “perigee” inilah dia sangat dekat dengan bumi, wajar saja jika dia tampak lebih besar dan sinarnya lebih kuat. Diposisi sejajar antara bulan – bumi – dan matahari, inilah posisi yang disebut dengan nama “perigee syzygy”. Dimalam istimewa ini para “astrogazer” peminat astronomi dan ribuan fotografer akan bersiap dengan peralatannya untuk mengabadikan momen langka ini. (HSG/ TheInsider)
[vc_row][vc_column][vc_video link=”https://youtu.be/sWAN0FwfD5M”][/vc_column][/vc_row]