Bandung, reportasenews.com-Alhamdulillah bisa mendarat di Korea dengan selamat. Tinggal melewati bagian imigrasi. Proses di imigrasi ini tidak lama, jadi tidak perlu capek karena lama berdiri.
Tantangan selanjutnya adalah mencari transportasi ke penginapan. Dari bandara, anda bisa menggunakan bus dan subway. Subwaynya ada 2, yang biasa dan yang ekspress namanya Railroad Express.
Sebelum mencari-cari dimana letak halte dan stasiun subway, sebaiknya cari supermarket di sekitar bandara, untuk membeli minum. Haus kan? Tambah roti juga ngga papa, lapar kan?
Kartu Sakti
Yang penting jangan lupa beli kartu transportasi. Ini adalah kartu sakti yang harus dimiliki selama di Korea. Karena tanpa kartu ini, kita ngga bakal bisa kemana-mana. Eh, bisa sih pake tunai, tapi kalau menggunakan kartu ini, tarifnya lebih murah 50-100 won. Lumayan kan.. Kartu ini namanya T-Money, harganya 2500 won. Banyak macam T-Money dengan beragam desainnya. Saya ngga ada waktu untuk memilih. Jadi yang ada aja. T-Money bisa digunakan untuk naik bus, subway, taxi dan belanja di minimarket.
Setelah membeli T-Money, barulah cari lokasi transportasi pilihan. Saya memilih Railroad Express. Ternyata railroad express tidak bisa menggunakan T-Money. Harus tunai dan harganya lebih mahal dari tarif subway biasa.Kereta cepat ini jalurnya Incheon Airport – Seoul Station. Seoul Station adalah stasiun tempat tujuan saya.
Jadi memang lebih mudah bila menggunakan Railroad express dan kelebihan lainnya, kereta ini tidak berhenti di setiap stasiun. Perjalanan jadi lebih cepat dari subway. Lama perjalanan dari Incheon ke Seoul Station hanya sekitar 43 menit.
Kartu T-Money yang tadi dibeli, digunakan untuk transportasi selama melakukan perjalanan ke tempat-tempat wisata di Korea.
Cara menggunakan T-Money ini gampang, cukup tempelkan di mesin pemindai yang ada di dalam bus dekat supir. Saat turun jangan lupa, sekali lagi JANGAN LUPA untuk menempelkan lagi kartu di mesin pemindai dekat pintu keluar. Kalau lupa, maka dikenai denda yang akan dipotong langsung dari pulsa kartu. Jangan main-main dengan denda di Korea. Teman saya di Korea tak pernah bilang berapa nominal dendanya, hanya bilang “mahal sekali”.
Penggunaan T-Money di Subway, cukup tempelkan kartu di gerbang masuk sampai menyala hijau dan berbunyi. Kadang-kadang gerbang masuk tak ada penghalang, tapi jangan sekali-sekali mencoba menerobos tanpa menempelkan kartu. Karena gerbang itu akan secara otomatis menutup dan mengeluarkan bunyi alarm yang membuat penjaga stasiun akan mendatangi anda.
Bukan untuk menahan anda, tapi menolong anda agar bisa melewati kembali gerbang tersebut. Ceritanya sih ditolong, tapi kan malu karena seketika itu juga anda jadi bintang perhatian orang-orang sekitar.
Selama berada di stasiun bawah tanah, walaupun berganti-ganti kereta, anda tidak perlu menempelkan kartu berulang-ulang. Hanya pada saat anda keluar stasiun saja, kartu ditempelkan kembali, secara otomatis pulsa akan berkurang.
Penggunaan T-Money di Taksi, berikan saja pada supirnya.
Cara Refill Kartu
Kalau pulsa habis, T-Money bisa diisi ulang. Mesin-mesin tempat isi ulang biasanya ada di setiap stasiun. Caranya :
- Pilih Bahasa (korean, English, Chinese, Japanese)
- Pilih “Transportation Card”
- Letakkan kartu di “recharging pad”
- Pilih nominal isi ulang
- Bayar dengan cara masukkan uang ke dalam mesin. Mesin hanya menerima uang lembaran 1000/ 5000/ dan 10000 won dan pecahan koin 50/100/ 500
- Tunggu konfirmasi
Kalau tidak mau ribet dengan mesin otomatis, datang saja ke minimarket dan minta tolong eonni atau oppa kasir.
Sebelumnya sempat berencana untuk membeli nomer lokal dan membeli pulsa. Di Korea tersedia SIM Card untuk tourist. Namanya EG Card. Tapi harganya lumayan. Paket termurah harganya 20000 won tanpa paket data. Untuk paket data 1 GB harganya 30000 won, paket data 2 GB seharga 50000won dan paket data 5 GB seharga 60000 won. Semuanya berlaku untuk 30 hari.
Atas saran seorang teman yang pernah ke Korea, sebaiknya tidak usah pakai SIM Card lokal. Maanfaatkan saja WIFI, karena di Korea dimana-mana ada WIFI bahkan di buspun ada. Ok, tinggalkan urusan membeli nomer lokal. Uangnya lumayan buat nambah jajan…
Saat jalan-jalan di Korea, saya memang jarang menggunakan WiFi, karena sibuk menikmati pemandangan dan foto-foto. Malam hari saat istirahat di penginapan, barulah memilih foto-foto terbaik untuk diunggah di media sosial, menggunakan WiFi penginapan yang lumayan kencang. Selama di Korea juga tidak menggunakan internet untuk Google Map, karena semua informasi jalan sudah saya capture dari situs yang sebelumnya saya sebutkan yaitu english.visitkorea.co.kr. (nina harita)