Bandung, reportasenews.com-Masa pemerintahan Korea di masa lalu memiliki banyak Kerajaan dengan istananya masing-masing. Namun, terdapat lima istana terbesar yang masih dapat kita saksikan sebagai bukti sejarah Korea di masa lalu.
Satu yang terbesar dari lima istana yang ada di Korea adalah istana Gyeongbok. Istana ini juga dikenal sebagai Istana Utara (Northern Palace). Orang menyebutnya dengan Gyengbokgung Palace. Sebenarnya “gung” dalam kata Gyengbokgung memiliki arti “istana”. Istana Gyeongbok menjadi tujuan utama wisatawan datang ke Korea dan tempat yang pasti ada dalam setiap itinerary di agen-agen perjalanan wisata.
Untuk menuju ke Istana Gyeongbok menggunakan subway, ambil jalur 1 (Line 1) sampai stasiun Jong No Sam Ga. Dari Stasiun Jong No Sam Ga, lalu pindah ke Line 3 menuju Stasiun Gyeongbokgung. Hanya dua pemberhentian dari stasiun Jongno sam ga ke stasiun Gyeongbokgung. Dari turun subway di stasiun Gyeongbokgung menuju keluar, jalan kaki lumayan jauh. Namun sepanjang lorong bawah tanah stasiun menuju keluar ke arah istana, terdapat gambar-gambar benda-benda purbakala.
Benda-benda tersebut adalah beberapa benda pusaka kerajaan yang dipajang di Museum Nasional Korea. Museum Nasional Korea letaknya memang di dalam area istana Gyeongbok. Jadi kalau mau ke museum dan istana bisa dihabiskan dalam satu hari. Asalkan kuat saja jalan kaki sehari penuh, karena area ini sangaat luas.
Dibangun tahun 1395 di era dinasti Joseon, istana Gyeongbok merupakan tempat tinggal raja-raja Joseon dan keluarganya, juga istana pemerintahan kerajaan Joseon. Istana Gyeongbok dengan luasnya yang mencapai 40 hektar menjadi istana terbesar dari lima istana utama yang ada di Korea.
Dari Gwanghamun Square, Gyeongbokgung terletak di belakang patung raja Sejeong. Tertutup gerbang yang bernama Gwanghamun Gate. Di gerbang ini kerap masih terdapat penjaga kerajaan berpakaian tradisional lengkap.
Setiap hari pukul 9 pagi dan pukul 3 sore ada pertunjukan yang paling dinanti seluruh wisatawan, yaitu Upacara Pergantian Penjaga. Tidak perlu bayar tiket dulu untuk melihat upacara ini, karena prosesinya dilakukan di halaman istana. Pada jaman dulu, upacara ini setiap hari dilakukan, dan itu dilestarikan sejak tahun 1996 hingga saat ini kini.
Para penjaga istana dengan pakaian warna-warni berbaris, ada yang membawa senjata, ada yang membawa bendera-bendera warna warni, ada yang memukul genderang, ada pula yang meniup alat musik. Melihat pertunjukan ini jadi merasa seperti benar-benar berada di masa lalu. Sungguh menarik, dijamin tidak akan puas jika hanya melihatnya sekali. Upacara pergantian penjaga istana juga dapat disaksikan di istana Deoksugung yang akan kita bahas nanti.
Tiket masuk ke Gyeongbokgung hanya 3000 won atau kurang dari 35 ribu rupiah. Murah ya! Sebelum memasuki gerbang istana, jangan lupa untuk selfie dulu di depan gerbang, karena inilah iconnya Korea. Salah satu tempat yang wajib foto.
Memasuki gerbang istana mulai terlihat bangunan-bangunan yang tak asing bagi saya. Tak asing, karena saya sering melihatnya dalam drama Korea. Bangunan-bangunan istana didominasi dengan warna hijau, merah dan kuning. Bagian jendelanya ditutupi dengan kertas. Kertas itu bermanfaat bagi penghuni di dalamnya. Jika cuaca panas, kertas itu akan menangkal panas matahari, sehingga panasnya tidak terlalu terasa ke dalam ruangan. Sementara di musim dingin, kertas itu juga memberi suasana hangat di dalamnya. Aku meraba kertas itu. Seperti kertas daur ulang, tapi lebih tebal dan agak keras.
Banyak bangunan yang terdapat di istana, diantaranya ruang singgasana raja, ruang pemerintahan, tempat tinggal raja, kamar permaisuri, dan lain-lain. Dari semuanya yang menarik perhatian dan satu-satunya yang dibuka adalah ruang singgasana raja.
Di belakang istana adalah gunung Bukaksan. Semakin berjalan ke belakang, pemandangan gunung itu semakin dekat. Pemandangan gunung itu sangat mempesona. Jalan terus menuju belakang istana dan temukan gerbang kecil. Di balik gerbang itu, terdapat hamparan lahan yang sangaaat luas.
Entah berapa kali lapangan sepak bola. Inilah taman istana. Pohon-pohon pinus Korea banyak tumbuh di taman istana. Konon pohon-pohon di taman istana ini harganya sangat mahal.
Di sebelah utara istana, ada sebuah kolam yang penuh dengan bunga Lotus. Ditengah kolam itu terdapat sebuah bangunan hexagonal. Inilah Hyangweonjong Pavillion.
Ada jembatan yang menghubungkan jalan dengan bangunan di tengah kolam cantik ini. Sungguh pemandangan yang sangat indah. Sayangnya, wisatawan tak bisa melewati jembatan untuk menuju ke Hyangweonjong. Jadi hanya bisa dilihat dari pinggir kolam saja. Dibalik keindahannya, ternyata paviliun ini menjadi saksi bisu terbunuhnya Ratu Myeongsong oleh pasukan Jepang pada tahun 1895.
Ada satu lagi bangunan yang berada di tengah kolam. Namanya paviliun Gyeonghoeru. Kalau Hyangwonjeong berkesan cantik dan feminin, Gyeonghoeru ini kesannya maskulin. Ya karena paviliun ini adalah tempat raja menjamu tamu-tamu kerajaan. Hanya penjabat tinggi dan raja yang boleh masuk tempat ini. Untuk berfoto dengan latar belakang Gyeonghoeru harus sabar mengantri, karena banyak sekali yang ingin berfoto di area tersebut.
Mengunjungi istana Korea, benar-benar merupakan perjalanan wisata yang mengesankan. Wisatawan jadi lebih mengenal Korea dan sejarahnya. (nina harita)