Amerika, reportasenews.com – Snapchat akhirnya berbagi analisis dengan pengguna yang paling banyak profilnya saat melakukan upaya untuk bersaing dengan Instagram.
Snapchat mengumumkan akan memberikan pasokan data kepada pengguna seperti selebriti dan media sosial influencer untuk menjelaskan statistik bagaimana kinerja posting mereka.
Data akan mencakup total penayangan Story dan waktu yang digunakan pengguna Snapchat untuk menonton tulisan. Snapchat juga akan memberikan data jenis kelamin dan geografis.
Sebelumnya, selebriti dan influencer hanya bisa melihat total jumlah viewer untuk Story on Snapchat saat ini, sebuah metrik dimana semua pengguna memiliki akses ini. Cerita adalah foto dan video yang dibagikan oleh pengguna yang hilang setelah 24 jam.
Brand barang tertentu cenderung tidak mau bermitra dengan influencer dalam kampanye jika mereka tidak memiliki akses terhadap data terperinci. Tanpa informasi semacam itu, pemegang merk hanya bisa mengetahui berapa banyak pesan yang mereka dapatkan, tapi bukan apakah mereka dilihat oleh jenis orang spesifik yang mereka targetkan. Misalnya, perusahaan makeup yang ingin mencari pasar pelanggan yang lebih muda dan ingin tahu apakah berhasil ketika mereka membayar selebriti tertentu untuk mempromosikan makeup mereka, wanita milenial melihat The Story.
Instagram, yang dimiliki oleh Facebook (FB), telah menawarkan data – serupa dengan yang sekarang akan disediakan Snapchat – untuk bisnis dan akun dengan tingkat keterlibatan yang tinggi sejak Mei 2016.
Langkah tersebut kemungkinan merupakan upaya oleh Snapchat untuk menarik bintang media sosial yang telah bermigrasi ke Instagram. Ini semacam langkah Snapchat bersaing dengan Instagram merebut seleb medsos.
“Ini adalah bagian dari strategi yang lebih luas untuk mencapai tujuan melawan Instagram dengan harapan mendapatkan pangsa pasar selebriti dan fans mereka,” kata Daniel Ives, kepala strategi dan kepala penelitian teknologi di GBH Wawasan.
Top creators konten biasanya akan memposting lebih banyak konten ke Story Instagram daripada memakai Snapchat Stories selama kuartal keempat, menurut sebuah laporan dari platform analisis media sosial Captiv8.
Langkah Snapchat “memilah bidang permainan,” kata Ryan Detert, CEO Berpengaruh, sebuah platform pemasaran influencer AI-enabled.
“Jika individual creator tidak memonetisasi waktu dan usaha mereka, maka member mereka akan pergi ke platform yang berbeda, kata Detert.
Snapchat juga baru-baru ini meluncurkan perancangan ulang platformnya yang telah memicu kritik dari banyak pengguna.
Aplikasi ini, yang populer dengan remaja dan milenials, sebelumnya menampilkan konten dari teman, penerbit, dan selebriti semua dalam satu halaman. Sekarang, ada halaman yang ditunjuk untuk teman dan halaman terpisah untuk penerbit.
Ives percaya bahwa desain ulang diperlukan untuk menarik lebih banyak pengguna dan pengiklan. Aplikasi ini sebelumnya dikritik karena terlalu sulit untuk digunakan.
“Snapchat sedang mencoba berputar,” kata Ives. “Perancangan ulang aplikasi, transparansi metrik selebriti dan segudang inisiatif keterlibatan dan periklanan lainnya adalah kunci dari langkah membereskan ini semua.” (Hsg)
