Amerika, reportasenews.com – Maryland dan Washington, DC, menuntut Presiden Donald Trump, mengatakan bahwa dia melanggar undang-undang dengan menghasilkan uang dari pemerintah asing dan bisnis di hotel mewah dan menara perkantorannya.
Gugatan tersebut mengatakan bahwa pengeluaran besar-besaran oleh diplomat asing dan kedutaan besar di Trump International Hotel hanya beberapa blok dari Gedung Putih, pembayaran oleh entitas asing di Trump Tower dan Trump International Tower di New York dan operasi bisnis lainnya secara efektif melanggar Konstitusi AS soal Larangan presiden memperkaya diri mereka sendiri saat di kantor.
“Tuduhan tersebut menuduh bahwa Presiden Trump secara terang-terangan melanggar konstitusi, yang secara eksplisit melarang presiden menerima hadiah atau dorongan dari entitas pemerintah asing atau domestik,” kata Jaksa Agung Washington Karl Racine.
“Tidak pernah dalam sejarah negara ini, apakah kita memiliki seorang presiden dengan keterlibatan bisnis yang luas ini? Atau seorang presiden yang menolak untuk secara memadai menjauhkan diri dari kepemilikan mereka,” kata Racine.
Tuntutan hukum tersebut mengatakan meski miliarder Trump telah menempatkan kepemilikan bisnisnya yang luas dalam sebuah trust setelah dia terpilih sebagai presiden, dia masih memiliki properti dan sangat menyadari uang yang mereka dapatkan darinya.
“Meskipun dia memiliki kepercayaan untuk mempertahankan aset bisnisnya, dia mungkin akan mendapatkan distribusinya dari kepercayaannya kapan saja,” katanya.
Laporan tersebut merinci popularitas Trump International Hotel yang mewah dengan pejabat asing sejak pelantikannya pada 20 Januari, menuduh hotel “secara khusus memasarkan dirinya ke komunitas diplomatik”.
Ini menunjuk pada laporan berita diplomat Asia dan Timur Tengah yang mengatakan bahwa mereka akan pergi ke sana untuk mengesankan presiden tersebut. Kuwait mengadakan perayaan hari nasional di hotel tersebut, dan Arab Saudi telah menghabiskan ratusan ribu dolar di sana, tuntutan tersebut mengklaim.
Di New York, Trump Tower menyewakan ruang ke bank ICBC yang dikendalikan oleh pemerintah China, dan Trump World Tower dan properti lainnya juga berfokus pada klien asing, termasuk Rusia, katanya.
Gugatan tersebut juga menuduh Trump mendapat manfaat dari pembayaran distribusi asing untuk acara TV Adegan Mentalnya dan umumnya dari proyek realestat internasional Organisasi Trump.
Manfaat tersebut melanggar klausa “emoluments” Konstitusi AS, yang melarang pejabat AS untuk mengambil hadiah atau keuntungan lainnya dari pemerintah asing, kata tuntutan tersebut.
“Klausul emolument adalah firewall terhadap korupsi presiden,” kata Jaksa Agung Maryland Brian Frosh. “Dia harus menjawab di pengadilan.”
Fokus pada Trump International Hotel sebagian berasal dari bisnis di Washington dan Maryland, sebagian sebagian dimiliki oleh pemerintah daerah, mengeluh bahwa kaitannya dengan presiden secara efektif memberi keunggulan kompetitif yang tidak adil.
Tuntutan tersebut menyusul keluhan serupa sebelumnya oleh Citizens for Responsibility and Ethics di Washington, yang diajukan pada tanggal 23 Januari di pengadilan distrik federal New York. (Hsg)
