Jepang, reportasenews.com – Metode pembuatan kecap halal dikembangkan dengan bantuan mahasiswa Muslim di Oita. Dengan memahami proses pembuatannya, maka umat muslim disana akan mudah menyantap makanan yang halal dan sehat.

Jurumasak pembuat bumbu dan sebuah universitas di Prefektur Oita telah meminta siswa Muslim untuk membantu pengembangan kecap halal baru, yang bertujuan untuk mengekspor produk ke Asia Tenggara dimulai tahun ini.

Kecap yang dikembangkan oleh Fundokin Shoyu Co. dan Ritsumeikan Asia Pacific University menggunakan bahan pengawet dan non alkohol untuk mengurangi degradasi bakteri. Alkohol yang biasanya digunakan dalam produksi membuat kecap kebanyakan tidak diperkenankan dalam hukum Islam.

Perusahaan Jepang mulai meneliti preferensi rasa dan kemasan melalui wawancara dengan siswa Muslim dari Asia Tenggara di universitas pada musim gugur yang lalu, dan bulan ini mulai menyiapkan 120 kiloliter kecap halal pada jalur produksi yang ditentukan secara khusus.

Perusahaan berencana mengajukan sertifikasi halal untuk produk dari Japan Halal Association pada bulan Juli.

Ada minat yang tumbuh pada makanan Jepang di Asia Tenggara, kata Dimas Lagusto, seorang siswa berusia 35 tahun dari Indonesia yang terlibat dalam program pengembangan kecap, menambahkan bahwa menyesuaikan makanan sesuai dengan preferensi lokal adalah kunci sukses.

Populasi Islam global berjumlah lebih dari 1,6 miliar dengan Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar. Malaysia juga sebagian besar beragama Islam menyediakan pasar regional lain untuk produk ini. (Hsg)