Situbondo,reportasenews.com – Sebuah bangunan semi permanen  yang terbuat gedek dan  digunakan untuk tempat penyimpanan pupuk milik Sadali (63), warga Desa/Kecamatan Banyuputih, Situbondo terbakar. Bahkan, kondisi bangunan semi permanen milik korban  rata dengan tanah, Selasa (1/10/2019).

Peristiwa kebakaran bangunan semi permanen  dan dijadikan  gudang  yang terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, juga mengakibatkan   seluruh perabot rumah tangga milik  korban Sadali, seperti mesin cuci,  dipan, lemari juga terbakar dan peralatan dapur. Kerugian materi akibat kebakaran tersebut mencapai Rp.50 juta lebih.

Diperoleh keterangan, pertama kali  peristiwa kebakaran   sebuah bangunan semi permanen dengan panjang 12 meter dan lebar 5 meter,   yang dijadikan  tempat untuk menyimpan pupuk milik korban Pak Sadali, pertama kali diketahui oleh Haris, salah seorang menantunya.

Mengetahui gudang milik mertuanya terbakar, Haris langsung memberitahukan kepada mertuanya  yang sedang menjaga toko kelontongnya. Selanjutnya, korban langsung berteriak minta tolong, sehingga puluhan warga langsung berdatangan lokasi kejadian, mereka pun langsung memadamkan kobaran api dengan menggunakan alat seadanya.

Namun, karena saat kejadian angin bertiup sangat kencang, sehingga warga sempat kesulitan untuk memadamkan kobaran api. Kobaran api baru dapat dipadamkan setelah satu unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) milik Pemkab Situbondo datang ke lokasi kejadian.

“Berkat kesigapan puluhan warga dan petugas mobil Damkar milik Pemkab Situbondo, sehingga kobaran api tidak sampai merembet ke rumah milik saya dan mertua,”ujar Haris, Selasa (1/10/20190.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Situbondo Nurwanto mengatakan,  berdasarkan keterangan  dari sejumlah saksi di lokasi kejadian,  api yang membakar gudang milik korban itu berasal dari  areal tanaman tebu yang ada di belakang rumah korban.

“Namun, karena saat kejadian angin bertiup sangat kencang, sehingga kobaran api cepat merembet dan menghanguskan bangunan semi permanen  yang dijadikan tempat menyimpan pupuk tersebut,”kata Budi Nurwanto.(fat)