Qatar, reportasenews.com – Setelah Saudi memblokade Qatar, jutaan penduduk Qatar menyerbu pasar dan supermarket memborong semua bahan pakan disana. Pasar di Doha dan seluruh wilayah terkait mendadak kosong. Kini tidak lagi.

Turki memberi bantuan import bahan pakan kepada Qatar dengan memasukan jutaan produk makanan kesemua pasar disana.

Aneka makanan dari Turki memenuhi semua rak-rak di toko Qatar setelah Saudi tetangganya memberlakukan blokade ekonomi di negara Teluk kecil itu selama bulan suci Ramadan.

Produk-produk Turki memenuhi permintaan tinggi akan makanan di toko-toko di Qatar, yang menghadapi blokade ekonomi dari negara-negara tetangga selama enam hari terakhir.

Dipimpin oleh Arab Saudi, beberapa negara bagian di Timur Tengah dan Afrika telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar sejak Senin (5 Juni), menuduhnya mendukung “terorisme” – sebuah tuduhan yang ditolak Qatar.

Arab Saudi juga telah menutup perbatasan daratnya dengan Qatar, secara geografis mengisolasi negara Teluk kecil tersebut.

Setelah memberikan dukungan penuh untuk negara Teluk kecil tersebut, Ankara bergerak untuk mengirim persediaan makanan dan air kedalam pesawat kargo.

Supermarket rantai Qatari mengumumkan di media sosial bahwa produk makanan sehari-hari dari Turki seperti susu, yoghurt, dan ayam kini dijual di toko-toko.

“Semuanya berjalan baik di Qatar,” kata Suhail Awad, pembelanja Qatari di ibukota Doha.

“Kami sekarang membeli produk Turki,” katanya. “Untuk pertama kalinya, anakku akan minum susu dari Turki.”

Hashtag #TurkeywithQatar juga tren di Twitter saat makanan Turki tiba di negara ini.

Produk ini mendapatkan penempatan yang menonjol di rak, “di mana produk Saudi Almarai pernah dijual disana,” menurut Berita Doha.

Qatar, yang berpenduduk 2,5 juta orang, sangat bergantung pada impor bahan makanan terutama dari UEA dan Arab Saudi.

Sumber perdagangan, yang menolak disebut namanya, mengatakan bahwa UEA dan Arab Saudi telah menghentikan ekspor gula putih ke Qatar.

Mayoritas impor gula putih Qatar, diperkirakan sekitar 100.000 ton per tahun, berasal dari UEA dan Arab Saudi.

Konsumsi secara tradisional lebih tinggi selama bulan suci Ramadhan.

“Persediaan gula telah dihentikan dan tidak ada indikasi kapan mereka bisa melanjutkan,” kata satu sumber perdagangan Timur Tengah.

Qatar membantah mendukung militan tersebut dan mengatakan bahwa hal tersebut membantu mengurangi ancaman terorisme dengan mendukung kelompok-kelompok yang memerangi kemiskinan dan mengupayakan reformasi politik.

Doha telah berjanji untuk melawan isolasi yang diberlakukan oleh negara-negara Arab lainnya dan mengatakan bahwa hal itu tidak akan membahayakan kedaulatannya atas kebijakan luar negeri.

Turki telah mendukung Qatar dengan janji Presiden Recep Tayyip Erdogan pada hari Jumat mengatakan bahwa “Kami tidak akan meninggalkan saudara kami Qatar.” (Hsg)