Pontianak, reportasenews.com – Sebanyak 24 pasien Covid 19 yang dinyatakan sembuh dilepas Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, Kamis (4/6/2020) secara seremonial di Hotel Kapuas Palace, Pontianak, Kalimantan Barat.

“Saya ucapkan terima kasih kepada pasien Covid 19, saya tak boleh mengatakan sembuh total, tapi dengan kesembuhan ini diharapkan pasien Covid 19 ini dapat menjadi pahlawan bagi pasien Covid 19 yang lain karena plasma darahnya bisa menjadi anti virus Corona,” terang Sutarmidji.

Sutarmidji menyebut kesembuhan pasien Covid 19 di Kalimantan Barat menjadi kabar baik bagi penanganan cepat Covid 19 yang selama ini telah dilakukan. Pasien Covid 19 ini telah menjalani masa perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Soedarso Pontianak, dan menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan ketat petugas dan pemberian obat anti virus serta pemberian vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh pasien.

“Madu bisa menjadi obat alternatif untuk meningkatkan imunitas pasien Covid 19, tapi madu yang asli, selain obat yang telah dianjurkan selama ini digunakan dokter bagi pengobatan pasien Covid 19, menu makanan yang bergizi juga pemberian vitamin, bisa mempercepat kesembuhan pasien Covid 19,” jelasnya.

Sebelumnya, pasien Covid 19 dinyatakan  reaktif setelah mengikuti rapid test dan pengambilan sampel swab/ atau real time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

“Pasien-pasien yang telah sembuh ini diharapkan kisahnya bisa disampaikan ke media. Agar nantinya menjadi motivasi bagi pasien Covid 19 agar tak lagi mendapatkan stigma atau perlakuan yang kurang mengenakan,” pesannya.

Sutarmidji juga menyebut hari ini ada 15 pasien Covid 19 di Kalimantan Barat yang dinyatakan sembuh berdasarkan hasil laboratorium Universitas Tanjungpura dan hasil laboratorium Jakarta, dan tidak ada yang dinyatakan positif hari ini.

“Semoga ini menjadi hari baik hingga kedepannya, kasus kasus Covid 19 di Kalimantan Barat semakin menurun,”tegasnya.

Kesembuhan pasien Covid 19, kata Sutarmidji, menjadi penyemangat agar pembangunan rumah sakit Soedarso semakin cepat karena akan dibangun fasilitas atau ruang perawatan khusus pasien-pasien yang terpapar virus, dilengkapi dengan laboratorium yang lengkap.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dr Harisson mengatakan kurva Covid 19 di Kalimantan Barat saat ini tergolong landai. Namun ia menekankan agar pemerintah kabupaten lebih serius dalam penanganan Covid 19 karena tingkat  angka kesembuhan pasien Covid 19 di Kalimantan Barat sangat tergantung kabupaten/kota karena angkanya masih 39 persen.

“Saya ingin memberi perhatian khusus kepada pemkab Ketapang, dimana tingkat kesembuhannya hanya 4,7 persen. Ini sebenarnya perhatian Pemkab Ketapang sangat kurang. Contohlah kota  Pontianak, angka kesembuhannya 48 persen,” tegas Harisson.

Kasus konfirmasi Covid-19 di Ketapang saat ini  ada 21 pasien, dan yang baru sembuh 2 orang. Padahal obat yang diberikan sama dengan pasien Covid 19 di kota/kabupaten lainnya di Kalimantan Barat.

“Jadi sekali lagi menurut saya Dinkes Ketapang tidak memperhatikan kondisi pasien atau kondisi orang yang sekarang positif Covid 19. Jadi kalau Dinkes Ketapang tidak mampu menangani kasus konfirmasi Covid 19 saya menawarkan agar kasus konfirmasi Covid 19 dibawa saja di Pontianak,  biar nanti dibawa di Pontianak kami akan rawat dan akan kami perhatikan dengan serius supaya kasus di Ketapang bisa cepat sembuh,” tukasnya.

Harisson  juga berikan perhatian atau peringatan pada kabupaten lainnya dan peringatan yang angka kesembuhan masih dibawah 20 persen.

“Jadi saya harapkan Dinkes Kabupaten dan Kota benar-benar  memperhatikan kondisi kasus konfirmasi agar mereka cepat pulih dan beraktivitas sedia kala,” tutupnya. (das)