KUPANG, Reportasenews – Kapolda Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si. memberikan penghargaan kepada Tim Khusus (Timsus) yang berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap seorang mahasiswa bernama Sebastian Bokol.
Penyerahan Penghargaan tersebut berlangsung saat apel di Mapolda NTT, Selasa (23/12).
Ada 40 personel Polda NTT yang tergabung dalam Timsus menerima piagam penghargaan dan plakat dari Kapolda NTT yang berhasil mengungkap kematian Sebastian Bokol yang terjadi pada 2 Agustus 2022 lalu.
Tim Khusus yang dibentuk Kapolda NTT tersebut sebagai langkah strategis untuk memastikan penanganan kasus pembunuhan tersebut berjalan secara profesional, cepat, dan akurat.
Selama proses penyelidikan, tim bekerja secara terkoordinasi lintas fungsi dengan mengedepankan metode penyelidikan yang terukur dan berbasis fakta.
Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H. menyampaikan pembentukan Tim Sus dan pemberian penghargaan ini menunjukkan keseriusan Polda NTT dalam menangani kasus-kasus menonjol yang menjadi perhatian publik.
“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi institusi terhadap kerja keras Tim Sus yang telah menunjukkan dedikasi, soliditas, dan profesionalisme dalam pengungkapan kasus pembunuhan tersebut,” jelas Henry.
Sebelumnya kasus pembunuhan terhadap Sebastian Bokol (21) terjadi pada 1 Agustus 2022 lalu. Jenazahnya ditemukan pada 2 Agustus 2022 di sebuah kali kering dekat TPU Liliba dengan kondisi 80 persen hangus terbakar
Setelah berjalan selama tiga tahun empat bulan, kasus tersebut akhirnya berhasil diungkap pada awal Desember 2025 oleh timsus bentukan Kapolda NTT, Irjen Pol. Rudi Darmoko.
Dari hasil penyelidikan juga, polisi berhasil menetapkan dan mengamankan tujuh orang tersangka. Tujuh tersangka tersebut antara lain JK, HS, FN, AP, AM, MN dan WIT.
Timsus Polda NTT yang terdiri dari personil gabungan Direktorat Intelkam, Direktorat Resersekriminal Umum Polda NTT, dan Polresta Kupang Kota tersebut juga telah menggelar rekonstrukasi pada Kanis (4/12) lalu.
Kasus kematian Sebastian Bokol tersebut menjadi perhatian publik di NTT karena dugaan pembunuhan. Dan dari pengungkapan tersebut diketahui para tersangka melakukan pembunuhan karena dibawah pengaruh minuman keras. Selain menganiaya hingga meninggal, korban juga dibakar oleh tujuh tersangka untuk menghilangkan jejak. (EB)

