Menu

Mode Gelap
Arus Mudik Lebaran di Pelabuhan Dwikora Pontianak Mulai Padat

Kesehatan · 4 Feb 2019 22:41 WIB ·

Kiat Sederhana Berantas Sarang Nyamuk Penyebab DBD


					Ilustrasi. (Ist) Perbesar

Ilustrasi. (Ist)

Jakarta, reportasenews.com – Korban yang menderita Demam Berdarah Dengue (DBD) terus bertambah. Untuk meminimalisasi bertambahnya korban DBD, masyarakat diimbau proaktif memberantas sarang nyamuk. Selain itu, masyarakat juga harus mengetahui dimana saja jenis sarang nyamuk agar tidak salah sasaran.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengingatkan masyarakat perlu mengetahui dimana saja tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk, karena setiap tempat berpotensi menjadi sarang nyamuk bila terdapat genangan air.

“Ada banyak sarang nyamuk yang harus dikenali, terutama di rumah kita. Masyarakat harus mengetahuinya agar tidak salah sasaran dalam memberantas sarang nyamuk,” katanya.

Tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk di rumah adalah bak kamar mandi dan toilet, tempat penampungan air, air jebakan semut (kaki meja), air pembuangan kulkas, tempat minum burung (yang jarang diganti), pot bunga, dispenser air minum (wadah limpahan airnya), barang bekas di sekitar rumah (ban, kaleng, batok kelapa, botol, gelas air mineral, potongan bambu, dan semua tempat yang bisa nenampung air).

Siti menambahkan, tempat-tempat tersebut sangat berpotensi menjadi sarang nyamuk. Masyarakat diimbau jangan sampai membiarkan air tergenang di tempat-tempat itu.

“Kalau bak mandi harus lebih sering dikuras agar tidak ada jentik nyamuk. Ada jentik berarti kita terancam demam berdarah,” ucapnya.

Satu jentik betina dalam 12 – 14 hari akan berubah jadi nyamuk dewasa. Satu ekor nyamuk betina dewasa sekali bertelur menghasilkan 100-150 butir telur.

Dalam sebulan nyamuk bisa bertelur kurang lebih empat kali. Jadi, dalam sebulan nyamuk bisa bertelur antara 400 sampai 600 telur.

“Jangan salah sasaran dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), bukan memotong pohon, bersih-bersih rumput, menata bunga, dan lain-lain, karena jentik tidak bersarang di rerumputan,” kata Siti.

Selain itu, perlu diketahui jam aktivitas nyamuk Aedes Agypti dan Aedes Albopictus, yakni pagi pukul 09.00 – 10.00 dan sore pukul 15.00 – 16.00.

Siti juga mengimbau masyarakat agar sering melakukan kegiatan kerja bakti pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan perkampungan atau pedesaan. Pakai selalu lotion anti-nyamuk, terutama anak-anak saat pagi sebelum berangkat sekolah, saat bermain, dan sore hari. (Sir)

 

Komentar
Artikel ini telah dibaca 17 kali

Baca Lainnya

Peringati Hari Buruh,  Massa Sarbumusi Situbondo Akan Lakukan Aksi Turun ke Jalan

1 Mei 2024 - 05:57 WIB

Dua Bacabup Situbondo, Mengambil Formulir Pendaftaran ke PDIP

30 April 2024 - 14:59 WIB

Duel Maut Dua Juru Parkir Pasar Jambi, Satu Tewas Ditikam Badik

30 April 2024 - 14:53 WIB

DPRD Kota  Sungai Penuh Minta Jalan   di Depan Gedung Komisi III Dibongkar

30 April 2024 - 14:21 WIB

Tabrak Tiang Listrik Pemotor Asal Bondowoso Tewas di Situbondo

29 April 2024 - 20:39 WIB

Askab PSSI dan Komunitas Sepak Bola Situbondo, Gelar Doa Bersama untuk Timnas U-23

29 April 2024 - 17:31 WIB

Trending di Daerah