Pontianak, reportasenews.com – Banjir yang terjadi di sejumlah kabupaten/kota di Kalimantan Barat, kian meluas. Melalui Satgas Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat, dari enam wilayah terdampak banjir, ada lima kabupaten yang sudah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor 2025.

“Lima Kabupaten yang berstatus Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor ini adalah Kabupaten Landak, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Mempawah. Sementara kota Singkawang, masih berstatus Siaga Bencana Banjir dan Longsor,” kata Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalimantan Barat, Daniel S.P.d, kepada wartawan di kantornya, Selasa (28/1/2025) siang ini.

Penetapan status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor, sebut Daniel, agar memudahkan dan mempercepat jalur distribusi bantuan dari Pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi ke warga terdampak banjir. Dari 6 kabupaten yang terdampak banjir, tetapi yang berpotensi debit air semakin naik dan perlu diwaspadai adalah Kabupaten Mempawah.

“Ini tentu faktornya selain curah hujan, juga ada pasang air laut dan gelombang laut serta limpasan air dari daerah hulu yang masih terjadi banjir seperti Kabupaten Landak, dan wilayah Toho dan Karangan,” beber Daniel.

Dari 14 kabupaten dan kota di Kalimantan Barat, enam kabupaten yang terdampak banjir saat ini dari laporan yang masuk ada 102 desa, 33 kecamatan, 22.843 kepala keluarga (KK) atau 87.661 jiwa, 107 kepala keluarga mengungsi atau 627 jiwa, dan 10.818 unit rumah terendam.

Sementara banjir akibat curah hujan yang tinggi melandakota Bengkayang dan beberapa jalan utama sulit dilalui akibat tergenang banjir, Selasa (28 Januari 2025).

Banjir juga mengenangi kawasan pertokoan, dan salahsatunya adalah CW Coffee di Jalan raya Sanggau Ledo, tergenang air.

Data yang diterima dari Satgas Informasi Bencana BPBD Kalimantan Barat, setidaknya ada 4 desa dan 4 kecamatan di Kabupaten Bengkayang yang terendam banjir, yakni Kecamatan Seluas, Ledo, Lumar dan Monterado.

Di lokasi lainnya, enam kecamatan di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat terdampak banjir sejak tanggal 21 Januari 2025.

Kondisi tinggi permukaan air terus bertambah disebabkan curah hujan yang merata hampir setiap hari, dan limpahan dari banjir daerah perhuluan , seperti dari Kabupaten Landak, Mempawah Hulu dan Karangan.

Dari Enam kecamatan yang terdampak ada 12 Desa atau Kelurahan, 5.537 KK atau 20.549 jiwa

Pj. Bupati Mempawah, Ismail menyebut banjir di Kabupaten Mempawah tahun 2025 ini adalah banjir terparah di banding banjir yang terjadi sebelumnya.

“Saat ini ada 10 titik evakuasi (salah satu di Mes Pemda Kabupaten Mempawah), dan banjir tertinggi di Desa Pasir dan Sejegi dan Toho,” ungkapnya.
Pj. Gubernur Kalbar, Harisson dan pj. Bupati Mempawah Ismail, Senin kemarin mengunjungi titik terparah banjir di Mempawah. (das)