Jakarta, reportasenews.com – Kepolisian Australia (AFP) meminta maaf kepada penyidik Polri karena tidak bisa menganalisa dan memperjelas gambar orang yang diduga menyiram mata penyidik KPK Novel Baswedan yang terekam CCTV.
“AFP kami libatkan untuk memeriksa CCTV. Tapi mereka meminta maaf karena tak bisa menganalisa. Seminggu lalu kami dapatkan hasilnya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Raden Prabowo Yuwono kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (17/8).
Argo menjelaskan, Australia Federation Police (AFP) telah menggunakan peralatan dan metode khusus untuk membaca tiga rekaman CCTV.
“Dari AFP nihil, tak bisa kita baca hasilnya. Karena resolusinya rendah. Jadi kalau dibesarkan (gambarnya) pecah,” imbuh mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur ini.
Namun, penyidik tetap akan mencari cara lain untuk mengungkap identitas pelaku melalui barang bukti dan keterangan saksi.
Argo mengatakan Polri melibatkan polisi Australia karena kesulitan mengindentifikasi orang yang terekam CCTV.
“Kami tetap melakukan kerjasama antar kepolisian. Kejasama dengan kepolisian Australia itu untuk melihat rekaman CCTV yang kabur, bisa nggak dicek,” kata Argo di Polda Metro Jaya, Rabu (2/8) lalu.
Sebelumnya, polisi Australia dinilai memiliki alat khusus untuk mempercepat penyempurnaan sketsa wajah. (tam)